Mohon tunggu...
Darwin Tjoe
Darwin Tjoe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Susu Sapi Hanya Baik untuk Anak Sapi

8 September 2010   10:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:21 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jika ada yang mengatakan kepada Anda bahwa keyakinan, kepercayaan Anda sejak kecil ternyata tidak benar. Bukan sekedar tidak benar, lebih tepatnya salah total. Kurang lebih seperti membayangkan ada yang mengatakan kepada Anda bahwa Tuhan yang Anda sembah ternyata salah.

Wah wah wah, bisa perang dunia nih. Sejarah mencatat bahwa sebagian perang yang menelan korban jiwa besar adalah perang karena alasan agama.

Beruntung yang satu ini bukan agama atau Tuhan, melainkan susu.

Ya, sejak kecil sepanjang hidup kita sudah dicekoki dengan pengetahuan bahwa susu adalah minuman terbaik yang penuh gizi, vitamin dsb. Sampai-sampai di Indonesia ada slogan "Empat Sehat Lima Sempurna", yang kurang lebih bisa diartikan kalau belum ada susu ya kesehatan kita belum sempurna.

Hmm, siapakah yang berani-beraninya menyebutkan susu itu bukan minuman sehat. Bukan sekedar bukan minuman sehat, dalam satu kalimatnya malah disebutkan susu adalah minuman yang buruk.

Bagi para gastroenterelogis dan ahli bedah di seluruh dunia, Hiromi Shinya, MD tidak perlu diperkenalkan lagi. Sebagai seoragn pelopor pembedahan menggunakan kolonoskop (dialah yang mengembangkan teknik tersebut - yang diberi nama sesuai dengan namanya - dan membantu merancang peralatan yang digunakan), Dr. Shinya dikenal luas sebagai salah seorang dokter terkemuka di dunia.

Dr. Shinya telah berpraktek kedokteran selama lebih dari empat puluh tahun, mengobati para presiden, perdana menteri, bintang filem, musisi, dan banyak, banyak lagi pasien lain yang tidak terkenal. Sepanjang karir kedokterannya, Dr. Shinya telah memeriksa lambung dan usus lebih dari 300.000 orang. Saat ini Dr. Shinya menjabat Profesor Klinis Pembedahan di Alber Einstein College of Medicine, New York City, dan Kepala Unit Endoskopi Bedah di Beth Israel Medical Center.

Susu dan Osteoporosis

Salah satu miskonsepsi umum yang terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu mencegah osteoporosis. Oleh karena jumlah kalsium dalam tubuh kita berkurang seiring dengan bertambahnya usia, kita diberi tahu untuk minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Namun ini adalah kesalahan besar. Minum susu terlalu banyak justru menyebabkan osteoporosis.

Penjelasannya begini, kadar normal kalsium dalam darah manusia berkisar pada 9 - 10 mg. Pada saat minum susu, konsentrasi kalsium dalam darah akan meningkat tiba-tiba. Peningkatan yang tidak seharusnya ini memiliki sisi buruk, tubuh berusaha mengembalikan keadaan abnormal ini kembali normal dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Dari empat negara susu besar: Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia justru paling banyak ditemukan kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.

Susu pada wujud alaminya mengandung banyak unsur yang baik. Susu mengandung banyak jenis enzim, juga mengandung laktorerin yang dikenal memiliki efek antioksidan, anti peradangan, antivirus, dan pengatur imunitas tubuh. Namun susu yang dijual di toko-toko telah kehilangan seluruh sifat baik ini melalui proses pengolahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun