- IdentitasBuku
- Judul : MitosJurnalisme
- Penulis : -DudiSabilIskandar
- Â Â Â -Rini Lestari
- Percetakan : CV. ANDI OFFSET (PenerbitANDI,AnggotaIKKAPI)
TahunTerbit : 2016
EdisiCetakan : I, 1st Published
UkuranHalaman : xxii+330 hlm; 16x23 Cm.
ISBI : 978-979-29-5542-2
- Isi Buku
- Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaanya. Sepanjang sejarahnya, komunikasi mengenal dua aliran/mazhab pemikiran. Yakni aliran perpindahan pesan (mazhab transmisi) dan aliran pertukaran makna (mazhab semiotika). Â Aliran penyampaian pesan (transmission of messages) adalah yang pertama dan tertua. Dalam komunikasi mazhab transmisi elemen pokoknya adalah komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek, sedangkan dalam mazhab semiotika yang menjadi elemen dasarnya adalah author (pengarang), teks budaya, dan reader (pembaca). Mazhab semiotika didefinisikan sebagai konstruksi dari tanda-tanda yang akan memproduksi makna melalui interaksi dengan audiens/penerima. Kedua aliran komunikasi tersebut turut mewarnai perkembangan di dunia jurnalisme.
- Selain sebagai media akses, internet juga kerap disandingkan sebagai konvergensi media dan media internal. Kini hampir semua media cetak dan elektronik membarenginya dengan bentuk berita online, e-paper ,dan live  streaming.Harus diakui internet menciptakan kebebasan individu yang tidak pernah ada dan terbayangkan sebelumnya. Individu bebas melakukan aktivitas di ruang cyberpublik. Ia bebas berpendapat, berekspresi, dan berserikat tanpa ketakutan.
- Media mengalami beberapa tahap perubahan, transformasi dan bahkan metamorfosis. Bermula dari surat kabar, buku, film, radio, televisi dan internet. Media massa yang terakhir, internet, kemudian mempopulerkan istilah media baru (new media).
- Manusia adalah makhluk yang berbahasa. Dengan bahasa manusia melakukan komunikasi. Hakikat bahasa adalah bahasa penutur (lisan). Ia di dengar bukan ditulis dan dilihat. Bahasa bukan sesuatu yang lahir di ruang hampa. Ia selalu dalam konteks tertentu. Selain untuk komunikasi, bahasa merupakan ekspresi dari sikap, pikiran, dan gagasan yang dimiliki seseorang. Dalam keseharian kemampuan berbahasa ditentukan oleh penggunaan, makna, simbol, dankomunikasi.
- Pers menjadi mitos ketika pers kehilangan makna denotatifnya, yaitu sebagai penyampai informasi dan author makna bagti khalayak. Pers menjadi mitos karena ia berada di wilayah konotatif. Pers yang berfungsi sebagai penopang kekuasaan, penghasil bisnis dan pemuas syahwat poliitik adalah pers dalam wujud mitos.
- Mitos secara etimologi adalah sebuah tipe pembicaraan atau wicara (a type of speech). Selanjutnya mitos adalah sesuatu untuk memahami mitos sebagai suatu objek, konsep atau gagasan. Ada tiga pola yang ditemukan dalam mitos. Yakni, penanda, petanda, dan tanda. Meski begitu, mitos adalah suatu sistem yang janggal, karena ia dibentuk semiologis yyang telah eksis sebelumnya. Mitos merupakan sistem semiologis tatanan kedua.
- Kesimpulan
 Komunikasi adalah salah satu cara manusia mempertahankan harkat dan martabat kemanusiaanya. Selain sebagai media akses, internet juga kerap disandingkan sebagai konvergensi media dan media internal. Kini hampir semua media cetak dan elektronik membarenginya dengan bentuk berita online, e-paper ,dan live  streaming. Media mengalami beberapa tahap perubahan, transformasi dan bahkan metamorfosis. Bermula dari surat kabar, buku, film, radio, televisi dan internet. Manusia adalah makhluk yang berbahasa. Dengan bahasa manusia melakukan komunikasi. Pers menjadi mitos ketika pers kehilangan makna denotatifnya, yaitu sebagai penyampai informasi dan author makna bagi khalayak.
Nama     : Devira Larasati
Nim       : 1571506409
Kelompok  :  BI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H