Mohon tunggu...
Dwi Sulistiono
Dwi Sulistiono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sharing sebagai Bahan Perbandingan Kurikulum di Sekolah SDN Glonggong 02

22 Juni 2024   15:30 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:39 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditunjuknya SDN Glonggong 02 menjadi salah satu pelaksana sharing sebagai bahan perbandingan kurikulum kurtilas dan kurikulum merdeka dari keefektifan dari kurikulum yang di gunakan membuat perubahan besar pada pembelajaran di lembaga pendidikan di SDN Glonggong 02.

Kegiatan Sharing ini diawali dengan memaparkan tujuan sharing mengenai kurikulum dan dilanjutkan wawancara terhadap kepala sekolah SDN Glonggong 02 mengenai kurikulum yang di gunakan di sekolah tersebut.

Kegiatan dilaksanakan pada hari senin, 13 Mei 2024 di ruang kepala sekolah SDN Glonggong 02 dengan bapak Dakhirin, S.Pd selaku kepala sekolah dengan menjelaskan terkait perangkat pembelajaran mulai dari Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran sampai dengan Modul Ajar dan berbagai contoh pelaksanaaan Kurikulum Merdeka Belajar yang sudah dilaksanakan di SDN Glonggong 02.

Dan hasil wawancara tersebut yaitu ada 2 kurikulum yang di gunakan di sd tersebut yaitu Kurtilas dan Kumer, yang mana di bagi yaitu untuk kelas Kelas 3 dan kelas 6 masih menggunakan kurtilas dan untuk media dalam pembelajaran yaitu Menggunakan modul PMM dan panduan buku yg disesuaikan guru kls masing-masing. Dan dari guru sd tersebut itu masih nyaman menggunakan kurtilas karena guru --gurunya sudah sepuh sehingga nyaman menggunakn kurtilas dan lebih enak dalam pngajaran dan untuk model sendiri dari kurikulum merdeka itu Menggunakan sistem diskusi karena supaya siswa lebih aktif dalam pembelajaran . 

Dalam Kumer tdk ada remidian sehingga tidak tau dari kekurangan dari masing-masing siswa . Menurut guru-guru yang ada di sd tersebut itu ketika Memakai kumer dalam pembelajaran itu merasa kesulitan karena dengan keterbatasan media yang digunakan dan tidak adanya akses yang mendukung, untuk KI dan KD itu menyesuaikan dari pembelajaran . Dan untuk Evaluasi semua guru itu diadakan per semester karena guna untuk memperbaiki dari kualitas pembelajaran dan langkah dalam mendidik antara kurikulum dan peserta didik. Guru menyesuaikan siswa, ada guru yg tdk menjalankan sesuai PMM osialisasikan dan berjalan secara bertahap. 

 Dan sharing dengan mewawancarai mengenai kurikulum tersebut, di akhiri dengan dokumentasi sebagai bukti terlaksanaannya kegiatan sharing di sekolah SDN Glonggong 02.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun