Buku adalah pintu gerbang menuju pengalaman baru, membuka pemandangan yang tak terduga. Seperti yang dialami Linda Septiani Sebianto seorang mahasiswa lulusan Sriwijaya.
Kecintaanya dalam membaca muncul sejak Linda duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Sebuah tantangan yang mengahruskanya ikut serta dalam olimpiade ekonomi menjadi titik balik yang mengubah pandangannya.
Dalam perjalanan ini, buku-buku tebal yang awalnya terasa berat dan membosankan, perlahan-lahan menjadi teman setia yang membuka cakrawala pengetahuan dan memicu rasa ingin tahu yang mendalam.
Kemenangan dalam Olimpiade Ekonomi Tingkat Kabupaten dan Provinsi Sumatera Selatan menjadi bukti nyata bahwa usaha dan dedikasi menghasilkan buah yang manis. Seiring berjalannya waktu, kecintaan pada literasi semakin berkembang, dari sekadar kewajiban menjadi sebuah kebiasaan yang menyenangkan.
Kondisi literasi di Indonesia mencerminkan tantangan yang mendalam, dimana Indonesia menempati posisi delapan terbawah dalam survei Programme for International Student Assessment. Hal ini mengindikasikan rendahnya tingkat literasi yang terjadi tanah air.
Untuk menampung semangat ini, Linda membentuk sebuah platform sebagai wadah untuk menjembatani kesenjangan literasi dan membangun fondasi yang kuat bagi generasi mendatang. "Kesadaran literasi di Indonesia memerlukan pendekatan yang lebih halus dan menarik, seperti pepatah yang mengatakan ada gula, ada semut", ujarnya. Dengan menyediakan "gula" berupa kegiatan menarik dan edukatif, Linda berharap dapat menarik lebih banyak "semut" atau masyarakat luas untuk bersama-sama membangun budaya literasi yang kuat di Indonesia.
Melalui peran teknologi dalam meningkatkan minat baca generasi muda di Indonesia semakin tak terbantahkan, seiring dengan kemajuan digital yang memudahkan akses informasi. Program Buku-Buku Linda (BBL) telah memanfaatkan platform digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik perhatian individu dari berbagai penjuru negeri.
Selain itu, upaya lainya dalam membangun budaya literasi yang kokoh. Linda membuat program-program untuk mencakup berbagai aspek pendidikan yang esensial. Salah satunya adalah Goes to School, Lebih dari sekedar mengajar akademis program ini menyelenggarakan seminar tentang dunia perkuliahan, memberikan wawasan tentang peluang beasiswa, pertukaran pelajar, dan magang.
Dengan memanfaatkan berbagai program dan inisiatif, seperti komunitas literasi yang diorganisirnya. Linda berharap dapat menarik perhatian generasi muda untuk lebih aktif membaca dan belajar. "salah satu faktor keberhasilan atau kemajuan suatu bangsa itu karena pendidikannya", tegasnya.
Linda berpesan "your youth doesn't come for twice, masa muda adalah fase yang berharga dan takkan terulang, sehingga setiap momen yang kita miliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan ditekuni suatu bidang hingga jadi expert-nya".
Pesan ini mengajarkan kita bahwa setiap langkah yang kita ambil hari ini adalah benih yang akan tumbuh menjadi pohon pengetahuan dan keahlian di masa depan. Dengan keberanian mengejar minat dan dedikasi untuk mengasah keterampilan, kita dapat menciptakan karya yang tidak hanya memperkaya diri sendiri, tetapi juga memberi manfaat bagi orang lain.