Ahmad Rifai adalah seorang pemuda berbakat lulusan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Baten yang telah menorehkan perjalanan hidup yang penuh inspirasi. Lahir pada 14 April 2002, Rifai menjelajahi dunia pendidikan dan dakwah dengan membangun jembatan antara pengetahuan dan pengabdian. Pengabdianya dalam berdakwah membuka semangatnya untuk terus menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Rifai telah terjun ke dalam berbagai organisasi dan meraih beragam prestasi sejak duduk dibangku sekolah dasar. Rifai menyukai dakwah ketika Ia mengikuti lembaga yang berbau dakwah. Pengalaman organisasi ini menjadikan penopang baginya untuk terus berkarya dan berusaha. Sebagai lulusan terbaik dari SMAN 1 Bandung, Rifai melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten hingga mendapatkan gelar Cumlaude.
Saat ini, Rifai sedang memperdalam studi bahasa Arab dan kajian kitab kuning di Kampung Arab Pare, Kediri. Keputusan ini diambil bukan hanya untuk memperluas wawasan akademisnya, namun juga untuk mendukung misi dakwah yang menjadi panggilan hidupnya.
Prestasi Rifai di bidang pidato dan dakwah sangat mengagumkan. Salah satu pencapaian yang paling berkesan baginya adalah mendapatkan juara pertama dalam Lomba Da'i Mitra Polri di TVRI dan mendapatkan hadiah utama, yakni tiket untuk berangkat ketanah suci. Momen ini adalah momen teristimewa karena disaksikan oleh masyarakat luas terutama kedua orang tuanya yang terharu melihat perjuangan anaknya membuahkan hasil.
Namun, perjalanan Rifai tidak selalu mulus. Ketika mengikuti lomba, Rifai kerap menghadapi tantangan besar salah satunya sistem voting daring yang rawan akan kecurangan, dengan keteguhan hati, Rifai mengajak banyak orang untuk mendukungnya termasuk melalui pendekatan kepada murid-muridnya di SMA Negeri 1 Bandung, tempat Ia mengajar. Tantangan inilah yang justru memperkuat tekadnya untuk terus melangkah maju.
Motivasi utama Rifai adalah membahagiakan orang tua dan menjadi pribadi yang dikenang melalui perjuangan dan prestasi. Rifai terinspirasi dari sosok-sosok besar seperti Kiai Haji Zainuddin Muhammad Zein, Ustadz Abdul Somad, dan Ustadz Adi Hidayat. Dari mereka, Rifai belajar bahwa dakwah bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga menjadi teladan yang menginspirasi.
Rifai juga memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan. Baginya "Pemuda adalah pemimpin masa depan yang harus disiapkan dengan ilmu, iman, dan integritas" . Pesan ini Rifai sampaikan kepada banyak generasi muda melalui ceramah dan pelatihan yang Ia adakan.
Sebagai pengajar, Rifai telah membuktikan bahwa dakwah bisa dilakukan di mana saja termasuk di ruang kelas. Rifai tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membangun karakter para muridnya. Hal ini menunjukkan betapa dakwah dan pendidikan adalah dua hal yang saling melengkapi.
Kisah Rifai mengajarkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diraih selama berusaha maksimal dan berdoa tanpa henti. Seperti pepatah yang selalu Rifai pegang, "Langitkan doa, bumikan ikhtiar". Rifai terus menginspirasi dengan menunjukkan bahwa keberhasilan adalah hasil dari kombinasi usaha dan kepercayaan kepada Tuhan.
Melalui perjalanan hidupnya, Ahmad Rifai adalah bukti nyata bahwa semangat, dedikasi, dan keberanian untuk bermimpi besar dapat mengubah hidup, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.