Di tengah tantangan akses pendidikan di daerah pelosok, lahir seorang pemuda bernama Mujang Kurnia yang akrab disapa Kak Mujang, menjadi simbol inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Terlahir di sebuah kampung terpencil di ujung Banten Selatan, Kak Mujang tumbuh dalam keterbatasan akses pendidikan dan minimnya dukungan keluarga untuk melanjutkan pendidikan. Namun, keteguhan hatinya mengubah jalan hidupnya sekaligus membawa harapan baru bagi mereka yang bernasib serupa.
Kak Mujang memulai perjuangannya untuk menuntut ilmu dengan keinginan untuk kuliah, meskipun menghadapi berbagai hambatan. "Saya sempat dilarang untuk sekolah, tapi keinginan untuk mengubah nasib lebih besar. Saya akhirnya bisa kuliah di kampus negeri tanpa menggunakan biaya dari orang tua", ungkapnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Kak Mujang menyadari masih banyak anak-anak di wilayahnya yang menghadapi tantangan serupa. Kondisi ini diperkuat oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa rata-rata angka partisipasi pendidikan di Provinsi Banten hanya sampai kelas tiga SMP. Fakta inilah yang mendorongnya untuk mendirikan 'Rumah Prestasi'. Dimulai dari sebuah taman baca di Kota Serang, kini Rumah Prestasi telah berkembang menjadi forum edukasi yang memberikan berbagai fasilitas, termasuk tempat tinggal dan makanan bagi mahasiswa kurang mampu.
Selain menjadi tempat tinggal bagi mereka yang ingin kuliah, Rumah Prestasi juga menjadi pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kak Mujang menyebutkan bahwa visi utamanya adalah menciptakan generasi muda yang berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat. "Prestasi itu bukan hanya juara kelas, tetapi juga menjadi pribadi yang menginspirasi dan membawa manfaat bagi banyak orang", ujarnya.
Melalui Rumah Prestasi, selain menyediakan fasilitas, Kak Mujang juga mengadakan pelatihan seperti public speaking, kepenulisan, dan kewirausahaan, untuk mengembangkan potensi anak-anak muda. Mereka juga menggelar roadshow motivasi ke pelosok-pelosok untuk membangkitkan semangat pendidikan.
Namun, perjuangan ini tentu tidak selalu mudah. Tantangan datang dari berbagai arah, mulai dari minimnya sarana hingga penolakan dari masyarakat yang memandang pendidikan tinggi sebagai hal yang tidak penting. Meski begitu, Kak Mujang percaya bahwa ide kreatif dan keberlanjutan program akan membawa dukungan yang dibutuhkan. "Kita butuh terus bergerak dan menghasilkan solusi agar mendapatkan dukungan dari berbagai pihak", katanya.
Menurut Kak Mujang, peran generasi muda sangat penting dalam membangun kepedulian sosial di Indonesia. Kak Mujang menekankan pentingnya menyadarkan anak muda akan berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, pendidikan, dan lingkungan. "Kita harus membangun kesadaran bahwa kita tidak sedang baik-baik saja. Setelah sadar, mereka perlu dilatih kompetensinya dan diajak untuk bergerak", katanya.
Kak Mujang berharap generasi muda dapat membaawa perubahan besar terutama menjelang Indonesia Emas 2045. "BBM - Bergerak, Berkarya, Menginspirasi. Jangan berhenti bergerak, jangan berhenti berkarya, dan pastikan setiap karya kita menginspirasi banyak orang", ujarnya.
Reporter : Diah Anggraini