Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF INDONESIA
DUTA INOVATIF INDONESIA Mohon Tunggu... Editor - By Youth Idea Community (YIC) Indonesia

Duta Inovatif Indonesia adalah Program dari Youth Idea Community (YIC) Indonesia yang dibuat bertujuan untuk menjadi tempat anak muda dalam Berkolaborasi dan Berinovasi melalui Pembuatan “Konten” di Media Sosial dan Pelaksanaan “Sosial Project”. Duta Inovatif Indonesia terpilih akan melaksanakan masa Penugasan 80% secara online dengan bertugas dalam membuat “Konten Digital” untuk Media Sosial serta akan berlangsung selama 3 Bulan. Adapun misi wajib dalam pembuatan “Konten Digital” ini terbagi kedalam 4 Program Utama Duta Inovatif Indonesia yaitu : Inovatif Berliterasi, Inovatif Sosial Media, Inovatif Digital Campaign, dan Inovatif Jurnalistik. Selain melaksanakan aktivitas online, Duta Inovatif Indonesia Terpilih juga akan melaksanakan 20% penugasan secara offline. Penugasan offline dilaksanakan menjelang periode akhir masa penugasan dalam bentuk aktivitas “Sosial Project” sebagai 1 Program Wajib Duta Inovatif Indonesia (Final Assigenment). Penugasan offline dilaksanakan di lingkungan masing-masing Duta Inovatif Indonesia Terpilih (tidak mobilisasi ke Provinsi/Daerah lain).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tabitha Meliala : "Membangun Harapan Dengan Komunitas Peduli Anak Untuk Perubahan Positif"

14 Desember 2024   14:51 Diperbarui: 14 Desember 2024   14:51 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tabitha Meliala yang akrab disapa Kak Bita, merupakan seorang Aktivis Sosial yang peduli akan perubahan. Semangat Kak Bita dapat dibuktikan dengan berdirinya komunitas WEPOSE, yang tercermin dalam perjalanan dan dedikasinya untuk menciptakan perubahan positif pada  masyarakat. Berawal dari tugas perkuliahan, Kak Bita memanfaatkan pengalamannya di bidang psikologi untuk memberikan dampak nyata.

Kak Bita memulai komunitas ini dengan alasan sederhana yaitu menciptakan program yang berkelanjutan dan tidak hanya sekadar program satu kali yang langsung selesai.

Dalam hal ini Kak Bita memiliki komitmen yang kuat terhadap anak-anak dan masyarakat marginal. Baginya, "marginal" tidak hanya berarti anak jalanan atau masyarakat di pinggiran, tetapi juga mencakup siapa saja yang tidak mendapatkan akses atau hak yang layak. Dedikasi ini dibangun di atas keyakinan bahwa setiap individu dapat memberikan kontribusi kepada siapapun, tanpa memandang latar belakang mereka.

Komitmen Kak Bita dapat dibuktikan dengan adanya program-program dari komunitas ini yang terbagi menjadi 2 fokus utama yaitu proyek pendidikan dan proyek sosial. Program tersebut meliputi Belajar Bareng Kakak Asuh, BPAK, Taman Baca, Suara Arek Surabaya (SUROYO), dan masih banyak lagi.

Hal ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat, seperti meningkatkan minat baca, meningkatkan akses pendidikan untuk anak-anak marginal, meningkatkan kepedulian sosial, pengembangan potensi relawan, dan lain sebagainya.

Tetapi mengelola komunitas sukarelawan tentu memiliki tantangan tersendiri. "Sumber daya manusia adalah salah satu tantangan terbesar", jelas Kak Bita. Memotivasi sukarelawan untuk tetap berkomitmen menjadi kunci keberhasilan komunitas ini. Untuk itu, Kak Bita menerapkan sistem pengelolaan pengurus dengan masa jabatan tertentu.

Tabitha Meliala Seorang Aktivis Sosial Yang Berhasil Membangun Komunitas Anak Di Surabaya Hingga Mencapai Nasional (Sumber : doc.2 arsip pribadi)
Tabitha Meliala Seorang Aktivis Sosial Yang Berhasil Membangun Komunitas Anak Di Surabaya Hingga Mencapai Nasional (Sumber : doc.2 arsip pribadi)

Dalam menjalankan komunitas, Kak Bita juga menyampaikan pandangannya tentang nilai volunteer. Kak Bita tidak melihat volunteer sebagai aktivitas "menyisakan waktu," tetapi sebagai "memberikan waktu”.

Semangatnya menunjukkan bahwa kepedulian kepada sesama adalah pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaiannya dalam mengelola komunitas ini, Kak Bita berhasil melibatkan WEPOSE dalam kolaborasi pada event nasional hingga membawanya ke Sumba.

Dengan semangat tersebut, Kak Bita berharap gerakan volunteer menjadi kegiatan positif di Indonesia, yang menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial. “Teruslah menjadi orang yang memberi kebermanfaatan. Tidak harus berupa uang, tetapi juga waktu, tenaga, dan ide”, ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun