Tabitha Meliala yang akrab disapa Kak Bita, merupakan seorang Aktivis Sosial yang peduli akan perubahan. Semangat Kak Bita dapat dibuktikan dengan berdirinya komunitas WEPOSE, yang tercermin dalam perjalanan dan dedikasinya untuk menciptakan perubahan positif pada masyarakat. Berawal dari tugas perkuliahan, Kak Bita memanfaatkan pengalamannya di bidang psikologi untuk memberikan dampak nyata.
Kak Bita memulai komunitas ini dengan alasan sederhana yaitu menciptakan program yang berkelanjutan dan tidak hanya sekadar program satu kali yang langsung selesai.
Dalam hal ini Kak Bita memiliki komitmen yang kuat terhadap anak-anak dan masyarakat marginal. Baginya, "marginal" tidak hanya berarti anak jalanan atau masyarakat di pinggiran, tetapi juga mencakup siapa saja yang tidak mendapatkan akses atau hak yang layak. Dedikasi ini dibangun di atas keyakinan bahwa setiap individu dapat memberikan kontribusi kepada siapapun, tanpa memandang latar belakang mereka.
Komitmen Kak Bita dapat dibuktikan dengan adanya program-program dari komunitas ini yang terbagi menjadi 2 fokus utama yaitu proyek pendidikan dan proyek sosial. Program tersebut meliputi Belajar Bareng Kakak Asuh, BPAK, Taman Baca, Suara Arek Surabaya (SUROYO), dan masih banyak lagi.
Hal ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat, seperti meningkatkan minat baca, meningkatkan akses pendidikan untuk anak-anak marginal, meningkatkan kepedulian sosial, pengembangan potensi relawan, dan lain sebagainya.
Tetapi mengelola komunitas sukarelawan tentu memiliki tantangan tersendiri. "Sumber daya manusia adalah salah satu tantangan terbesar", jelas Kak Bita. Memotivasi sukarelawan untuk tetap berkomitmen menjadi kunci keberhasilan komunitas ini. Untuk itu, Kak Bita menerapkan sistem pengelolaan pengurus dengan masa jabatan tertentu.
Dalam menjalankan komunitas, Kak Bita juga menyampaikan pandangannya tentang nilai volunteer. Kak Bita tidak melihat volunteer sebagai aktivitas "menyisakan waktu," tetapi sebagai "memberikan waktu”.
Semangatnya menunjukkan bahwa kepedulian kepada sesama adalah pondasi untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaiannya dalam mengelola komunitas ini, Kak Bita berhasil melibatkan WEPOSE dalam kolaborasi pada event nasional hingga membawanya ke Sumba.
Dengan semangat tersebut, Kak Bita berharap gerakan volunteer menjadi kegiatan positif di Indonesia, yang menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial. “Teruslah menjadi orang yang memberi kebermanfaatan. Tidak harus berupa uang, tetapi juga waktu, tenaga, dan ide”, ujarnya.