Mungkin kamarku sudah mulai bosan, melihat aku yang setiap harinya hanya merokok, merokok, dan merokok. Bapak ku hanya tersenyum melihat aku selalu terus membuat planning, planning, dan planning. Beda dengan bapak ku, tak jarang ibuku sering memarahiku.
Aku sedang menunggu kabar baik dari beberapa HRD perusahaan yang menjanjikan aku untuk selalu menunggu telepon darinya, sambil menunggu kabar darinya, malam ini aku sedang memikirkan masa depan, ya masa depan. Aku sedang memikirkan kelak aku akan membahagiakan mereka (kedua orangtua-ku) dengan caraku sendiri
Disamping itu, aku akan membuktikan diri kepada seseorang teman sekolahku yang sudah aku suka sejak kelas 1 SMK, sebut saja namanya Mileha. Mungkin Mileha tidak akan pernah sadar kalau ada seseorang yang sudah bertahun-tahun memperhatikannya secara diam-diam. Ahh menjadi 'pengagum rahasia' itu melelahkan juga ya hehehe.
Selain dua hal tadi, aku punya niat baik untuk membalas kebaikan seorang sahabat yang sudah banyak membantuku, sahabat yang sering kasih masukan dalam hal apapun, sahabat yang selalu menemani untuk saling bertukar pikiran. Kita pernah punya rencana ke Sweden bukan?? Siap, kita berangkat ya nanti hehehe.
Melalui sebatang rokok dan planning-planning itu, aku belajar bagaimana caranya agar menjadi berguna untuk keluarga, teman-teman, dan orang-orang disekitar. Dan melalui sebatang rokok dan planning-planning itu, aku jadi mengetahui banyak hal tentang kamu.
*tulisan ini dibuat setelah makan donat buatan ibu*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H