Pembakaran Hutan

Aku adalah seorang pemuda yang merantau jauh dari kampung halamanku untuk mencari uang. Karena jarak tersebut, aku merasa rindu dan ingin sekali bertemu dengan orangtuaku. Dimana aku selalu memikirkan orang tua ku yang sudah lumayan berumur dan selalu berdoa agar mereka baik baik saja.Setelah waktu yang lama bekerja akupun dikabarkan bahwa kerja akan diliburkan tetapi tidak pasti waktunya kapan. Pada suatu saat aku diberi libur panjang oleh atasanku, lalu aku memutuskan untuk pulang ke kampung.

     

Perjalan yang panjang membuat ku lelah dan ingin cepat sampai ke Rumah.Tidak terasa tiba aku di depan rumah,melihat orang tuaku yang sudah lama ingin aku lihat dan aku temui. Lalu sesegera mungkin aku menghampiri ibuku dan mendapatkan sambutan hangatnya yang memelukku dengan erat. Namun tiba - tiba ibuku mengeluh sesak pada dadanya.Saat itu aku yang baru datang pun dan tidak tau apa apa merasa panik dan langsung membawanya ke Klinik terdekat. Sesampainya disana ibuku segera di tangani oleh dokter dan didiagnosa mengidap asma. Aku keluar dari ruangan dengan rasa kebingungan memikirkan bahwa di dalam keluarga kami tidak pernah ada riwayat penyakit asma. 

 

 Kakiku terus berjalan tetapi tiba - tiba langkahku terhenti karena aku melihat ada banyak tetangga disekitar rumahku yang terbaring pada bangsal klinik. Disana yang kebetulan ada Pak lurah dan aku segera menghampirinya " Pak, sedang apa disini?" . Dia menoleh kepadaku dan menceritakan bahwa semua tetanggaku yang ada disana juga mengidap penyakit pernafasan yang ternyata disebabkan oleh pembakaran hutan didekat permukiman warga. Pembakaran hutan tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kegiatan pembukaan lahan hutan. Namun, mereka menggunakan cara yang salah sehingga dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar. Karena cerita tersebut aku dapat mengetahui apa alasan ibuku mengidap penyakit itu. Untungnya kasus tersebut segera Pak Lurah laporkan kepada pihak berwenang agar kejadian ini segera diatasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H