Berdasarkan cara berpikir deontologis, tindakan dianggap benar jika mengikuti aturan hukum yang berlaku dan dianggap salah jika melanggarnya. Berdasarkan kasus diatas, pabrik seharusnya mengikuti aturan untuk tidak mencemari lingkungan dan menimalisir dampak negatif, namun pabrik tersebut melanggar aturan tersebut. Dalam konteks ini hal yang dilakukan oleh pihak pabrik merupakan tindakan yang tidak etis karena melanggar aturan moral untuk melindungi lingkungan.
Berdasarkan cara berpikir teologis, tindakan akan dianggap baik jika tujuannya baik dan dianggap salah jika tujuannya salah. Dalam konteks ini, yang dilakukan pihak pabrik tidak etis, karena dengan sengaja membuang limbah ke sungai dan berdampak negatif pada lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Untuk menyelesaikan permasalahan dari kasus tercemarnya Sunga Citarum akibat dari limbah industry, kita dapat menyelesaikan dengan pertimbangan paradigma positif dan paradigma negatif. Untuk paradigma positif:
- Pabrik dapat menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
- Meningkatkan praktik pengelolaan limbah
- Memantau dan pemeliharaan lingkungan
Untuk paradigma negatif:
- Sanksi dan hukuman
- Peningkatan kesadaran dan Pendidikan
Pertimbangan paradigma positif dan negatif saling melengkapi untuk tercapainya penyelesaian masalah. Paradigma positif fokus pada pencegahan dan perbaikan system produksi. Sedangkan paradigma negatif membahas tentang sanksi dan hukuman sebagai pembenaran.
Kesimpulan dari kasus diatas adalah masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah yang serius yang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, ekosistem dan Kesehatan masyarakat. Tidak etis bagi sebuah perusahaan industri untuk membuang limbah ke sungai, Selain merugikan perusahaan sendiri karena melanggar aturan dan mendapatkan sanksi, hal ini juga membuat rugi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan begitu diharapkan kedepannya agar para pabrik bertanggung jawab untuk mengurangi pencemaran terhadap sungai maupun lingkungan sekitar. Â Â
Sumber Berita:
- Tempo: https://nasional.tempo.co/read/866846/gawat-limbah-pabrik-di-sungai-citarum-semakin-tak-terkendali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H