Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang, sangat menentukan masa depan negara. Koordinasi dan kolaborasi yang erat antara banyak pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan sekolah, diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan sebaik mungkin. Untuk mencetak siswa yang luar biasa, orang tua dan sekolah harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendorong perkembangan anak secara keseluruhan. Dalam kerangka pendidikan masa kini, peran orang tua telah berkembang dari sekedar materi atau pengawas menjadi kolaborator strategis dengan sekolah dalam pendidikan anak-anaknya. Terbukti bahwa orang tua yang berpartisipasi aktif dalam pendidikan anaknya, baik di rumah maupun di sekolah, meningkatkan motivasi, semangat belajar, dan keberhasilan akademisnya.
Ada banyak teknik kolaborasi yang berhasil, serta manfaatnya bagi orang tua, sekolah, dan anak. Namun ada potensi hambatan implementasi. Keberhasilan pendidikan seorang anak tidak lepas dari motivasi dan semangat positif yang muncul dari partisipasi penuh orang tua dalam proses pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima dukungan emosional dan akademis dari orang tuanya biasanya memiliki kinerja lebih baik daripada anak-anak yang tidak menerima dukungan emosional dan akademis. Partisipasi orang tua dalam proses pendidikan dapat memberikan anak lingkungan pendukung yang mereka butuhkan untuk tumbuh secara psikologis. Sangat penting bagi orang tua dan guru untuk bekerja sama sehingga orang tua dapat memperoleh manfaat dari keahlian dan pengetahuan guru dalam membesarkan anak-anak mereka. Namun, orang tua juga dapat memberikan informasi kepada guru tentang kepribadian dan kehidupan anak-anaknya. Diharapkan keduanya dapat bekerja sama untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Perkembangan anak didukung oleh jaringan sosial yang terbentuk antara sekolah dan orang tua. Lingkungan yang mendukung bagi anak dapat diciptakan dan komunitas sekolah dapat diperkuat melalui hubungan positif antara guru dan orang tua. Melibatkan orang tua dalam acara sekolah juga dapat membantu orang tua merasa lebih bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Banyak doktrin agama yang sangat menekankan nilai pendidikan dan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak-anaknya. Misalnya, ada banyak hadis dalam Islam yang menasihati orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anaknya. Perkembangan prinsip moral dan budi pekerti yang unggul dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua dalam pendidikan anaknya di samping keberhasilan akademik.
Menurut Syahida Implementasi yang merupakan terjemahan dari kata implementation, berasal dari kata kerja to implement, kata to implement berasal dari bahasa latin implementatum dari asal kata impere dimaksudkan to fill up, to fill in yang artinya mengisi penuh, melengkapi, sedangkan plere maksudnya to fill, yaitu mengisi. Selanjutnya kata to implement dimaksudkan sebagai: (1) to carry into effect, to fulfill, accomplish. (2) to provide with the means for carrying out into effect or fullfling, to gift pratical effect to. (3) to provide or equip with implement. Pertama, to implement dimaksudkan membawa ke suatu hasil (akibat), melengkapi dan menyelesaikan. Kedua, to implement dimaksudkan menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan sesuatu, memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesuatu. Ketiga, to implement dimaksudkan menyediakan atau melengkapi dengan alat.Â
Kolaborasi adalah praktik dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk menciptakan kesuksesan bagi kedua belah pihak. Ini adalah jenis proses sosial di mana orang-orang saling mendukung dalam kegiatan untuk mencapai tujuan bersama.(Wikan, 2017) Bekerja sama biasanya memerlukan pembagian tanggung jawab kepada setiap anggota tim sehingga mereka dapat mencapai tujuan bersama. Keterlibatan orang tua di kelas sangat penting untuk mencapai tujuan akademik dan memberdayakan siswa untuk mencapai potensi penuh mereka dan menjadi anggota masyarakat yang kompeten. Konselor sekolah dan orang tua harus bekerja sama sebagai navigator yang berperan untuk memandu perkembangan siswa melalui kompleksitas permasalahan dan tantangan di masa depan.
Lingkungan sekolah merupakan tempat peserta didik melakukan kegiatan pendidikan untuk mempelajari hal-hal baru, mengembangkan sikap dan kemampuan baru, serta mengikuti dan menaati peraturan sistem pendidikan yang telah ditetapkan baik di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan fisik di luar kelas tempat berlangsungnya pengajaran dan pembelajaran merupakan salah satu dari dua komponen yang membentuk lingkungan tersebut. Kekuatan kekuatan di luar sekolah yaitu, sejauh mana masyarakat dan keluarga bekerja sama dengan sekolah untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan anak-anak dan mendorong perkembangan kesehatan mereka menentukan kelangsungan nilai pendidikan dalam jangka panjang. Di antara semua permasalahan moral yang kita hadapi, krisis keluarga tidak diragukan lagi merupakan permasalahan yang paling signifikan.
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anakanaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak.
Guru dapat belajar banyak tentang kebutuhan khusus, minat, dan sifat anak-anak mereka di luar kelas melalui interaksi dengan orang tua. Melalui taktik disiplin terus-menerus yang dikembangkan di rumah dan di sekolah, tumbuh kembang anak terus didukung berkat kerja tim tersebut. Bekerja sama dengan spesialis dalam pendidikan khusus juga memberikan guru pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan unik setiap siswa dan membantu mereka membuat rencana pembelajaran yang lebih fokus dan efisien. Selain membina hubungan yang saling menguntungkan antara semua pihak, kerja sama dengan orang tua dan spesialis menciptakan efek sinergis yang mendukung pertumbuhan holistik anak melalui pendekatan disiplin konstruktif yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif.Â
Keterlibatan orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Orang tua berperan sebagai pendidik dengan mengajarkan keterampilan pada anak, khususnya dalam mengembangkan sikap mental positif. Orang tua juga dapat berperan sebagai mentor, membantu orang lain dalam segala aktivitas termasuk membantu orang lain melewati masa-masa sulit sehingga anak dapat memahami sepenuhnya dan menaklukkan tantangannya sendiri. Orang tua dapat membantu meningkatkan prestasi belajar dengan memberikan motivasi kepada anak mengenai nilai pendidikan. Anak perlu dimotivasi oleh orang tuanya. Â
Sebelum anak mengenal sekolah dan masyarakat lingkungan dimana dia bergaul dengan orang lain, terlebih dahulu ia hidup dalam alam dan udara keluarga. Dalam keluarga itulah dia mengenal pendidikan atau mengenyamnya pada mula pertama kali. Pengembangan kemampuan anak itu sangat lah mengacu bagaimana cara atau usaha orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak itu sendiri, dan akan mudah bagi anak untuk memahami dalam informasi yang disampaikan oleh orang lain secara lisan. Karena belajar merupakan suatu komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya, proses belajar itu terjadi karena adanya intereaksi seseorang dengan lingkungan oleh karena itu belajar dimana saja dan kapan saja.Â
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.
Peran Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan Prestasi