Dosen, Harap Cepat Adaptasi Pada Perubahan
Sudah menjadi kebijakan kampus untuk mahasiswa IAIN Kudus melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL), dengan durasi waktu berbeda setiap program studi. Â Seperti yang dilakukan mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
PPL yang berlangsung selama satu bulan ini, dimulai pada Senin (26/06/2023) hingga Rabu (26/07/2023). Salah satu penempatan lokasi PPL Â berada di kantor Informasi Seputar Kudus (ISK).
Setelah satu bulan magang akhirnya mahasiswa diserahkan kembali kepada kampus, diakhiri dengan acara pelapasan yang dihadir olehiÂ
Direktur ISK Erwin Santoso, beberapa staff ISK, dosen pembimbing lapangan (DPL), Primi Rohimi M.Si., dan mahasiswa PPL.
Acara yang berlangsung setengah jam itu dibuka oleh Azwar Ahya Nugraha selaku koordinator kelompok, kemudiam sambutan dari DPL dan dilanjut oleh Direktur ISK. Kemudian dilanjut sesi penyerahan serifikat dan penutup dengan foto bersama.
"Terima kasih kepada pihak ISK yang telah menerima kami dengan baik dan memberikan pembekalan dan semoga kita bisa menerapkan di dunia kerja. Selama satu bulan ppl, banyak hal yang bisa kita dapatkan, tentu saja selain keterampilan, pengalaman, budaya kerja isk dan hal-hal non formal lainnya,"ungkap koordinator kelompok.
Sebagai DPL, dalam sambutannya Pimi menyampaikan harapannya kepada mahasiswa agar  bisa menerima berbagai perubahan yang ada dengan cepat beradaptsi, salah satunya dalam industri media.
"Menurut saya, kita harus bisa menyongsong berbagai perubahan, terutama pada industri media yang cepat sekali perubahannya, terutama dari segi kompetensi," kata dosen yang duduk saat itu.
Senada dengan Primi, Erwin juga memberikan pesan kepada para mahasiswa selesai melaksanakan magang dari ISK mereka mampu memberikan edukasi pada masyarakat untuk bijak menggunakan gadget. Karena banyak fenomena sekarang seperti hoax yang mengacau kondisi nasionalisme.
"Zaman sekarang itu masyarakat dapat merekam dan memviralkan melalui hp dan media sosialnya, terlebih juga sekarang banyak yang meneruskn pesan dari sosmed terus- terusn tanpa di filter dulu. Sekarang terlanjur tersebar ternyata informasi tersebut palsu, itu kan namanya hoax," pungkasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H