Mohon tunggu...
Durrotun Nafisah
Durrotun Nafisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1 universitas negeri surabaya

belajar berkarya melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar Sebagai Inovasi Kurikulum Guna Mengatasi Kesenjangan Pembelajaran di Masa Covid-19

5 Juni 2022   11:47 Diperbarui: 5 Juni 2022   12:06 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi COVID-19 memberikan perubahan dan dampak besar dalam semua aspek kehidupan. Terlebih didunia pendidikan, salahsatunya yaitu diterapkan kebijakan sekolah daring atau sekolah online. . Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19), menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan pendidikan yang optimal namun tetap mengutamakan protokol kesehatan guna memutus rantai Covid-19 semaksimal mungkin

Proses pembelajaran yang semula bersifat konvensional (tatap muka di kelas) harus bertransformasi menjadi pembelajaran daring (online). Proses transisi dari sistem pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran daring menuntut siswa, guru, maupun elemen pembelajaran lainnya untuk sesegera mungkin beradaptasi dan melek teknologi.

Selama sekolah daring, banyak siswa yang mengeluh bosan dan jenuh karena pengajaran dirasa semakin monoton dan tidak efektif. Pembelajaran jarak jauh menyebabkan siswa seringkali menyepelekan pembelajaran maupun pengumpulan tugas. Perubahan pembelajaran ini menyebabkan terjadinya kesenjangan pembelajaran.

Fenomena ini perlu segera dicari solusinya, dengan didukung oleh perencanaan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Maka dari itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan inovasi terbaru kurikulum yaitu merdeka belajar. kurikulum merdeka belajar hadir untuk menjawab tantangan dan permasalahan pendidikan dimasa pandemi.

kata merdeka dalam kurikulum merdeka berarti, kurikulum dapat memberikan kebebasan (merdeka) terhadap siswa maupun guru untuk memilih cara , tujuan, maupun  model pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan minat peserta didik.

Dilansir dari tempo. Id, Nadiem Makarim  mengungkapkan kurikulum Merdeka Belajar bagian lanjutan dari pengembangan dan penerapan kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespons pandemi Covid-19. Namun, ia menyatakan tidak merombak kurikulum 2013. Sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih dengan Kurikulum Merdeka yang akan diterapkan pada Tahun Ajar 2022/2023. Pilihan satu, Kurikulum 2013 dapat diterapkan secara penuh jika memang sekolah merasa belum siap mengubah kurikulumnya. (Ranchman, Arijal)

            Menurut kemndikbud.go,id, Nadiem Makarim menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar mempunyai kelebihan sebagai berikut :

  • Lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
  • Bagi tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena tidak ada program peminatan di SMA dan dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
  •  Bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
  • Kurikulum merdeka dianggap lebih relevan dan interaktif. (pembelajaran dilakukan dengan kegiatan projek untuk memberikan kesempatan peserta didik secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, misalnya isu lingkungan, kesehatan, dll.)
  •  Mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Dengan adanya kurikum merdeka belajar diharapkan dapat memberikan ruang serta kebebasan baik bagi guru maupun peserta didik, sehingga peserta didik mampu mengembangkan minat dan bakatnya serta mengatasi kesenjangan pembelajaran pada masa covid-19. NAMUN, tujuan dari  kurikulum tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh semua pihak. Maka dari itu, baik siswa, guru dan komponen pendidik saling bekerjasama. Manfaatkan kurikulum merdeka belajar ini dengan sebaik baiknya. 

MARI BERGANDENG TANGAN MEMBAWA INDONESIA MAJU MELALUI PENDIDIDIKAN, DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Daftar pustaka

Ranchman, arijal. 2022. Nadiem Makarim Luncurkan Program Merdeka Belajar, Tak Ada Paksaan ke Sekolah. (online). https://nasional.tempo.co/read/1559761/nadiem-makarim-luncurkan-program-merdeka-belajar-tak-ada-paksaan-ke-sekolah. Diakses pada tanggal  5 juni 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun