Anggota Kelompok 5
1. Durrotul ladzidzah 230103110124
2. Izza Akmila Nur Aisyah 230103110111
3. Noer Khalisya 230103110118
4. Hilya Dhiyaul Abidah 230103110107
5. Fila Sufatul Mukarromah 230103110119
Multikulturalisme di Sampit
Sampit sebuah kota di Kalimantan Tengah, pernah menjadi contoh nyata dari keberagaman budaya di Indonesia. Sebelum terjadinya konflik pada tahun 2001, masyarakat Sampit hidup berdampingan secara harmonis, meskipun terdiri dari berbagai suku, terutama suku Dayak dan Madura. Keberagaman ini menciptakan kekayaan budaya yang unik dan menjadi ciri khas kota Sampit.
Namun, pada awal tahun 2001, kerusuhan antaretnis pecah di Sampit. Konflik ini melibatkan suku Dayak dan Madura, dan mengakibatkan korban jiwa serta kerugian materi yang sangat besar. Konflik ini menjadi salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia dan mengguncang fondasi keberagaman yang selama ini terjalin.
Konflik sampit memberi pelajaran berharga bagi kita semua, terutama dalam mengelola keberagaman. yaitu salah satunya dengan Pentingnya menjaga kerukunan dan sikap saling toleransi.
Kesimpulan:
Kisah multikulturalisme di Sampit adalah sebuah kisah yang kompleks dan penuh dinamika. Konflik yang terjadi merupakan sebuah tragedi kemanusiaan, namun di sisi lain juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Dengan belajar dari masa lalu, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan sumber konflik.
Saran dari kelompok 4:
Tambahkan detail dan contoh konkret untuk memperkuat pesan dan argumentasi di bagian  persamaan perbedaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H