Mohon tunggu...
Jia Aviena
Jia Aviena Mohon Tunggu... Penulis - Content Creator

Penjalajah Ilmu dan Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Miris! Krisis yang Dihadapi Anak Laki-Laki

11 Juli 2024   19:52 Diperbarui: 11 Juli 2024   20:02 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan yang Dihadapi Anak Laki-laki

Dikutip dari YouTube Big Think, Salah satu tantangan nyata yang kita hadapi adalah kurangnya representasi laki-laki di berbagai bidang penting dalam masyarakat dan ekonomi kita. 

Misalnya, di sistem pendidikan, kita kekurangan guru laki-laki. Di pasar tenaga kerja, pekerjaan yang pertumbuhannya paling cepat justru diisi oleh lebih banyak perempuan. 

Selain itu, kita juga melihat fenomena "defisit ayah" di mana banyak anak tumbuh tanpa kehadiran ayah. 

Ini semua berdampak negatif pada perkembangan anak laki-laki.

Statistik yang Mengkhawatirkan

Data menunjukkan bahwa dalam hampir semua ukuran di hampir setiap usia, anak perempuan lebih unggu dari anak laki-laki dalam hal pendidikan. 

Di Amerika Serikat, misalnya, anak perempuan hampir satu kelas lebih unggul dari anak laki-laki dalam bahasa Inggris dan sudah menguasai matematika. Perempuan juga mendominasi dalam pendaftaran dan penyelesaian perguruan tinggi.

Perbedaan Perkembangan Otak

Ada perbedaan perkembangan otak antara anak laki-laki dan perempuan. Otak anak perempuan berkembang lebih cepat, terutama pada masa remaja, yang membuat mereka lebih siap secara akademis. 

Sistem pendidikan yang menghargai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk kuliah secara struktural menguntungkan perempuan.

Solusi yang Diperlukan

1. Menunda Masuk Sekolah:

Anak laki-laki sebaiknya mulai bersekolah satu tahun lebih lambat dibandingkan anak perempuan untuk menyesuaikan perkembangan otak mereka.
   
2. Meningkatkan Jumlah Guru Laki-laki:

 Kita perlu mendorong lebih banyak laki-laki untuk menjadi guru. Saat ini, hanya 24 persen guru K-12 adalah laki-laki, turun dari 33 persen pada tahun 1980-an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun