Tantangan yang Dihadapi Anak Laki-laki
Dikutip dari YouTube Big Think, Salah satu tantangan nyata yang kita hadapi adalah kurangnya representasi laki-laki di berbagai bidang penting dalam masyarakat dan ekonomi kita.Â
Misalnya, di sistem pendidikan, kita kekurangan guru laki-laki. Di pasar tenaga kerja, pekerjaan yang pertumbuhannya paling cepat justru diisi oleh lebih banyak perempuan.Â
Selain itu, kita juga melihat fenomena "defisit ayah" di mana banyak anak tumbuh tanpa kehadiran ayah.Â
Ini semua berdampak negatif pada perkembangan anak laki-laki.
Statistik yang Mengkhawatirkan
Data menunjukkan bahwa dalam hampir semua ukuran di hampir setiap usia, anak perempuan lebih unggu dari anak laki-laki dalam hal pendidikan.Â
Di Amerika Serikat, misalnya, anak perempuan hampir satu kelas lebih unggul dari anak laki-laki dalam bahasa Inggris dan sudah menguasai matematika. Perempuan juga mendominasi dalam pendaftaran dan penyelesaian perguruan tinggi.
Perbedaan Perkembangan Otak
Ada perbedaan perkembangan otak antara anak laki-laki dan perempuan. Otak anak perempuan berkembang lebih cepat, terutama pada masa remaja, yang membuat mereka lebih siap secara akademis.Â
Sistem pendidikan yang menghargai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk kuliah secara struktural menguntungkan perempuan.
Solusi yang Diperlukan
1. Menunda Masuk Sekolah:
Anak laki-laki sebaiknya mulai bersekolah satu tahun lebih lambat dibandingkan anak perempuan untuk menyesuaikan perkembangan otak mereka.
 Â
2. Meningkatkan Jumlah Guru Laki-laki:
 Kita perlu mendorong lebih banyak laki-laki untuk menjadi guru. Saat ini, hanya 24 persen guru K-12 adalah laki-laki, turun dari 33 persen pada tahun 1980-an.