[caption id="attachment_350724" align="alignnone" width="620" caption="Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Tribunnews)"][/caption]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, dalam mengatasi persoalan Kapolri sanngat sulit karena harus diurai satu persatu karena terkait anggaran dan persoalan politik lainnya.
Jokowi tanpa sadar menyatakan, persoalan yang dihadapinya membuat dirinya pusing. Curhatan Jokowi itu diungkapkan saat menutup acara di kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta, Rabu (11/2). Baca di sini
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, dalam persoalan konflik KPK-Polri itu tidak sesederhana saat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sampai saat ini, Jokowi belum mampu menyelesaikan konflik dua institusi penegak hukum itu, padahal pernah berjanji menyelesaikan dalam waktu seminggu.
Ia pun berkelekar dalam waktu seminggu kasus ini bisa diselesaikan. "Seminggu itu bisa senen, Selasa."
Namun pernyataan Jokowi itu sampai tulisan ini dibuat belum ada hasilnya. Bahkan saat Kompolnas mengajukan nama-nama pengganti Budi Gunawan (BG) ke Istana, tidak ditemui Jokowi.
Nampak sekali, Jokowi dalam posisi terjepit karena mendapat serangan dari PDIP.
Terlebih lagi kabarnya BG akan mengeluarkan bukti kecurangan Jokowi saat Pilpres 2014. Saat Pilpres, pernah ada ketemuan antara politikus PDIP Timedya Panjaitan dengan BG di sebuah restoran.
Trimedya pun mengakui, BG ikut menyumpang pemikiran dalam visi dan misi reformasi di kepolisian jika Jokowi berkuasa.
Kita Tunggu drama selanjutnya....