Mohon tunggu...
Durjono Wisonggeni
Durjono Wisonggeni Mohon Tunggu... -

Melawan Durjono

Selanjutnya

Tutup

Politik

Edan, PKS Setujui Rampok Uang Rakyat

27 April 2015   14:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14301213521424296136

[caption id="attachment_363062" align="aligncenter" width="574" caption="Spanduk mengkritik PKS (Lensa Indonesia)"][/caption]

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuat keputusan yang sangat blunder dengan menyetujui pembangunan Gedung DPR.

Sebagaimana diberitakan Rakyat Merdeka Online, anggota DPR dari Fraksi PKS, Nasir Djamil bahwa PKS menyetujui pembangunan gedung Wakil Rakyat. Baca di sini

Padahal selama ini, PKS adalah partai yang menjadi ujung tombak dalam menyuarakan aspirasi rakyat.

PKS dengan tegas menolak kenaikan BBM maupun berbagai kebijakan yang menyengsarakan rakyat, tetapi untuk saat ini, PKS harus kompromi dengan menerima pembangunan Gedung DPR.

Kalau kita lihat catatan, PKS pernah menolak dana Rp1 triliun untuk partai politik.

Menurut PKS, dana Rp1 triliun untuk partai politik justru akan membuat rakyat makin benci kepada partai politik. Terlebih lagi kondisi rakyat yang makin terjepit di era sekarang. Baca di sini

Tentunya, kebijakan PKS yang selalu berubah mendapat tanggapan kritis dari pendiri Partai Keadilan (PK) Yusuf Supendi.

Kata Yusuf Supendi, seharusnya PKS memperhatikan aspirasi dari kader maupun rakyat. "Sudah terlihat PKS hanya mementingkan elitnya saja. Padahal banyak kader PKS yang tidak setujui pembangunan gedung DPR," ujar Yusuf.

Yusuf Supendi melihat saat ini, PKS sudah berubah orientasi dan hanya mengejar duniawi saja.

"Para elitnya bergelimang harta, sedangkan kadernya masih banyak yang kekuarangan. Mereka didoktrin untuk berjuang padahal hanya untuk elitnya saja," kritik Yusuf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun