[caption id="attachment_359901" align="alignnone" width="760" caption="Ilustrasi seks bebas (REUTERS)"][/caption]
Kehidupan seks bebas di kalangan remaja sudah sangat meresahkan. Kalau melihat di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, para remaja sudah terbiasa melakukan hubungan seks sebelum nikah.
Mereka sudah terkena ideologi liberalisme, bahwa yang terpenting itu saling bertanggungjawab. Para remaja biasa menggunakan kondom ataupun minum obat KB jika berhubungan badan.
Keperawan itu bukan sesuatu yang dianggap suci, tetapi kesetiaan lebih penting dalam berpacaran.
Saat ini, dalam survei terbaru, yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan lembaga nirlaba OnTrack Media Indonesia (OTMI) ditemukan 31 persen remaja di NTT sudah melakukan hubungan seks sebelum nikah.
Survei ini sangat mengejutkan karena wilayah NTT terkenal sangat menjunjung tinggi nilai ketimuran terlebih lagi didukung oleh agama Katolik yang sangat kuat. Baca di sini
Ternyata pengaruh teknologi dan informasi maupun ideologi kebebasan membuat remaja di kawasan NTT melakukan hubungan seks bebas.
Berdasararkan survei itu ditemukan, para remaja yang berpacaran itu terbiasa melakukan ciuman maupun adegan-adegan yang sudah menjurus pada hubungan seks bebas.
Sedangan Direktur OTMI Imelda Theresia, mengatakan selain survei itu, hasil focus group discusion (FGD) dengan para siswa dan siswi, guru dan orang tua ditemukan fakta masih minim komunikasi pelajar, guru dan orang tua, adanya perbuatan video porno di salah satu SMP di Kupang dan ada kebanggaan siswi dapat berpacaran dengan tukang ojek dan sopir angkutan kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H