Mohon tunggu...
Durahtun Hainiyah
Durahtun Hainiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Agribisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya memiliki kecintaan yang mendalam terhadap musik. Setiap melodi dan lirik memberikan ketenangan dan inspirasi dalam kehidupannya sehari-hari. Musik adalah cara saya untuk bersantai dan mengekspresikan diri. Saya sangat tertarik pada dua bidang utama: agrikultur dan bisnis. Saya suka mengikuti perkembangan terbaru di dunia pertanian, mulai dari teknik bercocok tanam yang inovatif hingga teknologi pertanian yang canggih. Di sisi lain, saya juga memiliki minat besar dalam dunia bisnis, khususnya tentang strategi bisnis, pengelolaan usaha, dan cerita sukses para pengusaha. Kombinasi ketertarikan pada agrikultur dan bisnis membuat saya memiliki wawasan yang luas dan unik dalam kedua bidang tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Banjir di Kampung Bayongbong Telan Panen Padi dan Benih Tanaman Baru, Warga Butuh Bantuan

22 Juni 2024   21:23 Diperbarui: 22 Juni 2024   21:24 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung Bayongbong, Desa Pamanuk, Kecamatan Carenang, Serang, Banten, dilanda gagal panen akibat banjir yang melanda wilayah tersebut pada awal bulan ini. Banjir yang terjadi selama beberapa hari ini menyebabkan tanaman padi yang sedang dalam proses panen dan benih yang baru ditanam di kampung tersebut terendam air dan rusak.

Menurut keterangan warga, banjir disebabkan oleh hujan deras yang turun selama beberapa hari. Hujan deras tersebut menyebabkan air hujan meluap dan menggenangi sawah dan ladang di kampung Bayongbong.

Gagal panen ini menyebabkan kerugian besar bagi para petani di kampung Bayongbong. Petani diperkirakan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

"Banjir ini datang tiba-tiba saat padi kami sedang panen dan benih yang baru ditanam juga rusak," ujar Pak Muktar, salah satu petani di kampung Bayongbong. "Semua hasil panen kami hilang. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi."

Warga setempat berharap pemerintah dapat membantu mereka mengatasi masalah ini. Mereka membutuhkan bantuan dana untuk membeli bibit tanaman baru dan membangun kembali sistem irigasi yang rusak.

Selain itu, warga setempat juga meminta pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir di masa depan. Mereka berharap pemerintah dapat membangun bendungan atau tembok penahan air di sekitar area yang rawan banjir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun