Mohon tunggu...
Durahman S Brahmana
Durahman S Brahmana Mohon Tunggu... -

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Renungan

14 April 2014   16:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Untuk kita renungkan : Jakup 2 : 17 "Demikian juga halnya dengan iman : Jika iman itu tidak disertai perbuatan,maka iman itu pada hakekatnya adalah mati". Pelayanan yang dimaksud disini dalam pengertian yang luas,kita harus bisa menjadi berkat bagi sesama manusia ciptaanNya.Pelayanan merupakan tugas utama.Teori dan Pelayanan ibarat dihubungkan dengan sebuah jembataan ,dimana pada saat menyeberang dibutuhkan keberanian dan pengorbanan ,karena jembatannya tidak mulus ,banyak lubang,kapan saja bisa jatuh.Kondisi jembatan ini menggambarkan kehidupan kita yang penuh dengan masalah yaitu ekonomi ,kesehatan,status,pekerjaan,usaha dll.yang semuanya ini dapat membuat kita stress,dalam keadaan seperti inilah kita kadang merasa sendiri dan mengandalkan kekuatannya sendiri ,dan dapat melakukan apa saja,serakah,korupsi,emosi kapan saja pokoknya lupa akan janji-janji Tuhan ,sehingga apa yang diperintahkan Tuhan tidak jarang kita langggar ,bahkan marah kepadaNya.Kita tidak lagi membawa damai.tidak mau melayani,tidak ada waktu,karena butuh waktu untuk menyelesaikan masalah pribadinya maupun di dalam keluarga, bahkan kita menganggap bahwa kitalah yang harus dilayani. Memangnya kita siapa ?,kok bisanya menuntut dilayani. Sesungguhnya secara teori orang-orang percaya,sudah banyak mengetahui isi firman Tuhan,walaupun tdk sekolah teologi,karena banyak dibahas dalam PA2 atau mendengarkannya dalam kebaktian2 ataupun menonton Life atau dimana saja.Tapi teori dan teori,karena ujian untuk kedewasaan iman jemaat tidak pernah secara multiple choise atau essay,tidak seperti anak sekolah maupun anak kuliahan.Jelasnya jemaat Tuhan bebas memilih mau mengerti atau tidak ,mau praktik atau tidak, tidak masalah,karena jeweran Tuhan tidak seperti zaman Ananias dan Sapira lansung mati saat berbohong.Tapi perlu diingat bahwa Tuhan tidak ingin anaknya masuk neraka (nyebutnya saja ngeri) tempat negaranya yang dipimpin oleh Lucifer bosnya Iblis.Sebenarnya kita sudah ditebus oleh Yesus,Dia sudah mengalahkan maut di kayu silang demi kasihnya kepada manusia.Perlu kita merenungkan kembali bagaimana Tuhan telah memberikan kebutuhan-kebutuhan kita,mungkin yang tidak diberikan Tuhan adalah keinginan kita yang tidak sesuai dengan rencanaNya.Misalnya kita mohon mobil ,tidak jarang mobil membuat perjalanan semakin panjang ,sehingga menyenangkan pribadi bukan menyenangkan Tuhan,sehingga lupa melayani,no action.Untuk mengatasi inilah kita perlu mendewasakan iman dengan apa yang diajarkanNya, semua itu didapatkan dalam pelayanan,meyebranglah melalui jembatan itu ,Tuhan pasti menuntun ,jika kita berseru kepadaNya .Jangan menjadi bayi rohani terus ,yang setiap hari harus ditatah.ingat The Cross way is Power. JBU.(dsb).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun