Gundukan pasir bagai sahara
Gulungan ombak datang menerjang
Raut wajah berseri seri, terik matahari kian pekik
Tak sedikitpun letih terlintas
Langkah kaki kesana kemari
Melepas penat yang telah lama bernaung
Sumringah wajah saudari menopang keluh yang terpendam
Penat dalam setahun pergi bersama hembusan angin
Aksara ini tak berarti lagi
hanyalah gemericik air yang terhempas
Tuk memuaskan hasrat sesaat
Sekejap mata memandang lautan luas menata pepohonan
Syahdu deru ombak bergulung-gulung
Cekikikan tawa membersamai
Awan putih cantik nan anggun
Nirwana kecil di sudut kota
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!