Mohon tunggu...
Dupi Nadila
Dupi Nadila Mohon Tunggu... Guru - R

Seorang yang menyukai tantangan dan tulisan, ibu saya selalu bilang jika sedang menghadapi tantangan dan akan hampir menyerah maka ingatlah bahwa "menyerah dengan keadaan adalah kekalahan yang memalukan".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semua Guru Semua Murid ( Bagaimana Ibu Menjadi Al Umm Madrasatul Ula)

17 Desember 2024   09:15 Diperbarui: 17 Desember 2024   09:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dupi Nadila

Sejatinya ketika mendidik anak, orang tua mendidik dirinya sendiri. 

Kita mungkin sering mendengar istilah ibu adalah madrasah pertama bagi setiap anaknya. Dimana pondasi karakter dan kepribadian anak akan terbentuk untuk pertama kali dengan dampingan ibu. Hal ini terjadi karena ibu adalah sosok yang paling dekat dengan anak sejak dalam kandungan hingga beranjak dewasa. Interaksi intens yang terjalin antara ibu dan anak memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter, perilaku dan nilai-nilai anak.

Pentingnya peran ibu sebagai madrasah pertama tidak dapat dipungkiri, pendidikan yang dimulai dari rumah akan sangat berpengaruh pada sumber daya manusia di masa depan.

Pada dasarnya, pendidikan pertama datang dari rumah dengan kerjasama ayah dan ibu. Melibatkan anak dalam setiap proses tumbuh kembangnya juga menjadi hal penting karena dapat membantu anak mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan serta membangun hubungan baik dengan orang tua.  

Selain itu, keterbukaan pemikiran, menghargai setiap pendapat anak, perlu diterapkan untuk menjadi contoh nyata dari penerapan nilai-nilai demokrasi dalam keluarga. Keterbukaan pemikiran ini berarti willingness untuk menerima sudut pandang yang berbeda, termasuk pendapat anak-anak. Ini menunjukan bahwa semua orang berhak untuk memiliki pendapat. Hal lain yang tidak kalah penting adalah menghargai pendapat anak, agar menjadi pengakuan atas hak anak untuk memiliki suara dan pendapat yang valid, ini mengajarkan bahwa pendapat anak penting dan layak untuk didengarkan.

Sikap tersebut penting dilakukan untuk membangun hubungan yang kuat dengan memberikan ruang untuk berpendapat pada anak agar dapat membangun kepercayaan dan jalinan erat antara orang tua dan anak. Sebab ketika anak merasa didengarkan dan aman untuk mengungkapkan pendapatnya, mereka akan terdorong untuk berpikir kritis, membangun rasa percaya diri dan menciptakan lingkungan yang demokratis karena faktanya, anak yang merasa pendapat mereka dihargai akan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri untuk mengambil keputusan.

Peran ini diambil alih oleh ibu  sebagai role model yang menjadi pondasi pertama dalam membangun karakter anak, ibu dituntut untuk menjadi guru pertama yang mengajarkan berbagai hal pada anak dimulai dari berbicara, membaca, menghitung dan mengontrol emosi anak.

Oleh karena itu, Islam sangat memuliakan seorang ibu, selain karena pengorbanan ibu untuk melahirkan seorang anak ke dunia. Amanah yang diemban oleh orang tua terutama ibu sangat berat dalam mendidik anaknya, sebab pendidikan pertama dan bermakna datang dari seorang ibu yang mampu melakukan keterbukaan, adaptasi dari setiap perkembangan zaman dan menanamkan nilai-nilai baik yang akan dibawa oleh anak ketika beranjak dewasa.

Menjadi seorang ibu berarti siap mencetak sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun