Demokrasi menjadi landasan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia, dengan sistem Demokrasi Pancasila, memiliki ciri khas yang menggabungkan nilai-nilai demokrasi universal dengan kearifan lokal. Memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal menjadi kunci untuk mewujudkan demokrasi yang kokoh, adil, dan berakar pada budaya bangsa.
Kearifan lokal, sebagai warisan budaya yang telah teruji selama berabad-abad, mengandung nilai-nilai demokrasi yang sejalan dengan Pancasila. Musyawarah mufakat, gotong royong, dan nilai-nilai kekeluargaan yang terkandung dalam kearifan lokal merupakan cerminan dari demokrasi yang berakar pada budaya bangsa.
Memperkuat Demokrasi Pancasila berdasarkan kearifan lokal dapat dilakukan melalui berbagai langkah strategis:
1. Mengedepankan Musyawarah Mufakat:
Musyawarah mufakat, sebagai prinsip dasar pengambilan keputusan dalam kearifan lokal, perlu diutamakan dalam proses demokrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong dialog terbuka, partisipasi aktif masyarakat, dan mencari solusi yang disepakati bersama.
2. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat:
Partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi, seperti pemilihan umum, rapat desa, dan kegiatan sosial lainnya, perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu didorong untuk menyuarakan pendapat, terlibat dalam pengambilan keputusan, dan mengawasi jalannya pemerintahan.
3. Melestarikan Nilai-nilai Kekeluargaan dan Gotong Royong:
Nilai-nilai kekeluargaan dan gotong royong yang terkandung dalam kearifan lokal perlu dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong kerjasama, saling membantu, dan semangat kebersamaan dalam menyelesaikan masalah bersama.
4. Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Pendidikan:
Nilai-nilai kearifan lokal perlu diintegrasikan dalam pendidikan formal dan informal. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan materi kearifan lokal dalam kurikulum sekolah, menyelenggarakan pelatihan dan seminar, serta mendorong penelitian tentang kearifan lokal.