Mohon tunggu...
Tia Marty
Tia Marty Mohon Tunggu... Freelance-Blogger-Writer -

Freelance writer|Backpeker|Blogger |owner Zahira Hijab Store

Selanjutnya

Tutup

Money

Wajah Koperasi Zaman Now

14 Agustus 2018   15:33 Diperbarui: 14 Agustus 2018   18:46 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika saya mendengar kata koperasi, pasti saya sendiri kebayang wajah koperasi unit desa (KUD) yang ada di desa-desa, yang bentuknya seadanya, lokasinya gak strategis udah itu pengurusnya kebanyakan orang tua dan sepertinya juga sangat ketinggalan zaman, terlebih yang kelihatan Koperasi tersebut terlihat lebih menjadi gudang beras atau sembako untuk pembagian masyarakat.

Padahal koperasi memiliki peran yang sangat penting, ia bisa membuat perekonomian menjadi lebih mandiri dan membuat angotanya hidup lebih makmur, seharusnya koperasi bisa bangkit dan mengikuti perkembangan zaman maupun teknologi yang sedang berkembang, setidaknya dengan itu koperasi bisa bangkit kembali dan lebih dikenal oleh masyarakat luas, termasuk generasi milenial.

Nah beruntung banget, beberapa waktu yang lalu saya hadir di acara Forum Diskusi koperasi zaman now di Kementerian koperasi, Jakarta bersama Mb Communication.  Acaranya sangat bermanfaat dan alhamdullilah saya jadi mengerti dan tau lebih jauh tentang koperasi saat ini.

Acara forum diskusi tersebut dihadiri oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya, ada Ir. Meliadi Sembiring, M. Sc, selaku sekertaris kementerian koperasi dan UKM, kemudian ada  Amrul Hakim selaku PR manajemn Kosakti, juga hadir Bagus Rachman SE, MEc selaku Asisten deputi penyuluhan deputi bidang kelembagaan dan perwakilan dari koperasi Baldah yang merupakan koperasi syariah digital.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
kebangkitan koperasi ini bisa dimulai dengan berbagai perombakan dengan menelusuri permasalahan koperasi saat ini, yaitu :
  • Sumber Daya Manusia (SDM) : Nah buat sumber daya manusia ini penting banget dan menjadi permasalahan krusial yang sangat utama dan harus diperhatikan. Terbatasnya SDM pengelola koperasi yang berkualitas inilah yang menjadi faktor utama yang membuat perekonomian menjadi lebih berkualitas.
    Untuk mengatasi SDM ini harus meningkatkan kapasitas SDM pengelola koperasi yang berkualitas baik berupa sikap perilaku, keterampilan dan pengetahuan, sehingga koperasi mampu ditangani dengan pendekatan manajemen dengan lebih profesional sebagaimana badan usaha/lembaga ekonomi sosial lainnya.

  • Kelembagaan : Masyarakat memandang koperasi sebagai badan usaha yang bersifat sosial, bukan sebagai badan usaha atau lembaga ekonomi berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
    Untuk itulah koperasi harus memperkuat kelembagaan, dan merubah pandangan masyarakat bahwa sebagai badan usaha yang berbasis angoota yang bersifat sosial , namun bukan sebagai badan usaha atau lembaga ekonomi anggota berorientasi pada keuntungan/laba untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

  • Manajemen Teknologi : Selama ini koperasi belum sepenuhnya ditangani secara profesional dengan mengunakan teknologi yang memadai. Untuk itulah meningkatkan tata kelola koperasi dan harus ditangani secara profesional dengan manajemen lebih modern dengan berbasis teknologi, terutama di tengah maraknya perkembangan e-commerce atau ekonomi digital.

  • Pembiayaan dan Permodalan : Perluasan akses dan skema pembiayaan permodalan koperasi masih terbatas pada sumber-sumber internal.

  • Produksi dan Pemasaran : Selama ini akses informasi pasar dan saluran pemasaran masih sangat terbatas. Untuk itulah perlu meningkatkan rantai pasok produksi dan memperluas akses pemasaran koperasi agar menjangkau lebih luas, bahkan sampai luar negeri.

Selain tantangan dari internal, ada juga tantangan exsternal yang  tak terlupakan yaitu :

  • Globalisasi : Globalisasi tak bisa terbendung lagi, terutama sejak revolusi 3 T, yaitu Transportasi, Travel dan Telekomunikasi.
  • Daya Saing Produksi dan Pemasaran : Hal ini terkait dengan sertifikasi dan standarisasi produk.

Nah, agar koperasi sukses menjadi wajah koperasi zaman now, untuk itu perlunya sentuhan generasi milenial. Generasi milenial sendiri merupakan generasi dengan kelahiran dari tahun 1980 hingga 1997, alhamdullilah saya masih masuk generasi milenial alias gen Y.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun