Mohon tunggu...
Dunia Tanpa Suara
Dunia Tanpa Suara Mohon Tunggu... Lainnya - Non Government Organisation

Kelompok Praktikum Kelembagaan di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara Pasuruan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obat dapat Menjadi Penyebab dari Gangguan Pendengaran: Waspadai Efek Samping Ini

11 September 2024   20:00 Diperbarui: 11 September 2024   20:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan pendengaran yang sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan terkait usia atau paparan suara keras, ternyata bisa juga disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan pendengaran.

Obat-obatan yang dikenal dengan istilah "ototoksik" atau berpotensi merusak telinga bagian dalam, dapat mempengaruhi kemampuan pendengaran seseorang. Beberapa obat antibiotik seperti aminoglikosida, dan obat kemoterapi seperti cisplatin, adalah contoh utama yang dapat menyebabkan kerusakan pada struktur telinga dan mempengaruhi pendengaran.

"Efek samping ini seringkali tidak disadari oleh pasien hingga gangguan pendengaran mulai terasa," kata Dr. Rizal Rahman, seorang spesialis THT dari Rumah Sakit Nasional. "Penting bagi pasien untuk menyadari risiko ini dan berdiskusi dengan dokter tentang kemungkinan efek samping obat yang mereka konsumsi."

Selain antibiotik dan obat kemoterapi, beberapa obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan obat-obatan untuk penyakit jantung juga telah dikaitkan dengan masalah pendengaran. Gangguan ini dapat berkisar dari tinnitus (denging di telinga) hingga penurunan kemampuan mendengar yang signifikan.

Dalam menghadapi masalah ini, Dr. Rahman menyarankan agar pasien yang menggunakan obat-obatan dengan risiko ototoksik menjalani pemeriksaan pendengaran secara berkala. Hal ini akan membantu dalam mendeteksi perubahan sejak dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Pasien juga dianjurkan untuk tidak menghentikan konsumsi obat secara sembarangan tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena risiko kesehatan lain mungkin timbul. Diskusi terbuka dengan tenaga medis mengenai manfaat dan risiko dari setiap obat sangat penting untuk mengelola efek samping dengan bijaksana.

Dengan meningkatnya kesadaran akan potensi risiko ini, diharapkan pasien dan profesional kesehatan dapat bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi gangguan pendengaran yang disebabkan oleh obat-obatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun