Pasuruan, 5 September 2024 - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar case conference mahasiswa praktikum Program Studi Kesejahteraan Sosial di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara Pasuruan hari ini. Acara ini bertujuan untuk membahas hasil assessment dan merumuskan rencana intervensi bagi penerima manfaat dengan disabilitas rungu wicara.
Case conference ini dihadiri oleh Ka UPT, Kepala Sub Bagian TU, Supervisor Settings, Pekerja Sosial, Staf Seksi Rehabilitasi, Staf Seksi Pelayanan dari UPT Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara. Dalam konferensi ini, mahasiswa mempresentasikan hasil assessment yang telah dilakukan terhadap penerima manfaat disabilitas rungu wicara. Assessment ini mencakup analisis kondisi kesehatan, kebutuhan sosial, serta potensi dan tantangan yang dihadapi masing-masing individu.
Menurut Kepala UPT RSBRW, Ibu Sri Mariyani, S.Sos., M.Si "Tujuan dari case conference ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang mereka pelajari dalam situasi nyata serta bekerja sama dengan praktisi untuk merancang solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi Penerima Manfaat."
Perencanaan Intervensi
Setelah pemaparan hasil assessment, diskusi berlanjut dengan merumuskan rencana intervensi. Rencana ini meliputi pendekatan rehabilitasi sosial, penyesuaian program pelatihan keterampilan, serta dukungan psikososial. Praktikan juga mempertimbangkan penggunaan teknologi yang sudah ada untuk dipergunakan dalam speech therapy bagi Penerima Manfaat yang memiliki potensi dan modifikasi lingkungan untuk memfasilitasi komunikasi dan partisipasi yang lebih baik bagi penerima manfaat.
"Dalam merancang intervensi, kami memastikan untuk mempertimbangkan input dari berbagai pihak, termasuk penerima manfaat itu sendiri. Pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan adalah kunci untuk mencapai hasil yang optimal," jelas praktikan, mahasiswa praktikum di dalam sela diskusinya.
Pelatihan dan Pengalaman Lapangan
Mahasiswa praktikum juga mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari pengalaman lapangan yang disajikan oleh para profesional di UPT. Selain itu, mereka mendapatkan umpan balik konstruktif tentang metode dan strategi yang mereka gunakan dalam assessment dan perencanaan intervensi.
"Pengalaman ini sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa. Kami tidak hanya belajar tentang teori tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam situasi nyata dengan bimbingan langsung dari para ahli," kata Rizkita Arum, salah satu mahasiswa praktikum yang turut serta dalam case conference.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui case conference ini, diharapkan ada penguatan kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam meningkatkan layanan bagi disabilitas rungu wicara. Proses ini juga bertujuan untuk memperkaya pengalaman mahasiswa praktikum dan meningkatkan kualitas intervensi sosial yang diberikan kepada penerima manfaat.