Terkadang sempat terfikir ketika malam datang, di kesendirian merasa ada khayalan di otak yang sepintas terlihat dan membuat diri ini terkadang tertawa tanpa sadar. Mengambil segelas kopi sambil menuangkan isi otak di depan komputer karna khayalan ini membuat tidak bisa tidur dengan tenang.
Waktu kecil itu terasa seperti makan ayam, enaknya cepet berlalu, saat itu teringat saat masih SD , nikmatnya makan cilok, bakso harga msih 2000 1 mangkok penuh, plus saos sesukanya, di tambah lagi siomay masih Rp.1000,- . Hari hari terus berjalan, ketika pulang sekolah melewati sekolah menengah ke atas, SMP keinginan untuk menjadi bagian dari mereka untuk bisa tumbuh di sekolah tersebut, tampaknya keren dengan tampilan putih biru yang layaknya seperti mereka.
Akhirnya tiba saatnya menggunakan pakaian tersebut, putih biru, wah, terasa puas saat menggunakannya, ngobrol bersama teman di kantin, rambut di gunting gara gara kepanjangan, masuk ruang BP, dll. Teringat semuanya saat itu kenangan yang paling indah dalam salah satu perjalanan hidup ini.
Ketika dirumah, saat ingin berangkat sekolah, di bangunkan oleh kedua orang tua, bangun pagi pagi buta dengan persiapan bekal di bawa dari rumah, mungkin lucu kalau di pikir2 berjalan kaki menuju sekolah, kemudian keesok harinya ingin membeli sepeda untuk goes menuju sekolah. Ketika di perjalanan terlintas dalam otak ketika melihat baju putih dan celana abu" berjalan bersamaan di jalanan , saling berpegangan tangan , atau saling mengobrol bersama dengan candaan yang konyol.
Dalam pikiran pun teringat ingin rasanya memakai pakaian yang sama dengan mereka, hingga akhirnya hari itu pun tiba dan kini telah menggunakan pakain Putih Abu' tersebut.
Keren juga kalau di liat' gue ( bahasa gaulnya waktu itu ) . Berjalan kaki menggunakan kendaraan umum yang harganya masih sangat murah, kalau ga salah Rp. 500 Dari rumah sampai sekolah. bener' ongkos yang sangat murah bagi anak sekolah. Ketika Pulang sekolah, mendapat teman baru, mulai ikut pergaulan mereka, pergi ke stasiun main kerumah teman kenalan, naik kereta api tanpa bayar tiket, hingga sampai di rumahnya ngobrol bareng sambil genjrang genjreng gitar tua.
Pulang kemaleman hingga larut malam, sampai dirumah minjem hape babeh bwt sms yang di dapat dari kenalan wanita baru di sekolah baru. HP pun masih jadul, SMS masih sangat di gemari, apalagi tlp2nan menanti jam 12 Malam dengan harga yang lebih murah untuk menelpon.menghapus pesan masuk dari kenalan baru, hingga akhirnya berharap mempunya alat komunikasi asal bisa nelpon dan sms saja, terfikir untuk membeli ESI* CDMA, kebetulah harga masih lumayan murah , Rp.200.000, bisa buat nelpon murah ke sasama penggua ESI* CDMA, ngebet minta di beliin, akhirnya di beliin juga alat komunikasi tersebut, ga bisa browsing si, ga bisa nyetel video sih, ga seperti sekarang ini, yang bener bener begitu canggih teknologi yang makin tumbuh.
Wah, mulai rasa bosan menggelimuti pikiran saat merasa ingin membeli ini itu, uang jajan di kumpulkan dikit demi dikit, buat beli ini itu, treand canggih2han HP saat itu, Kamera VGA NOKI* sangat di gemari, foto. kemudian Treand yg ada Radio, hampir semua di cicipin dengan meminjam punya teman.
Kemudian saat jalan jalan bersama teman, di mall mall besar, terlintas pikiran ingin jadi anak kuliah saja , tampaknya lebih bebas, masuk mall tanpa harus menggunakan jaket lagi, karna tentu peraturan yang melarang anak sekolah masuk kedalam mall dengan menggunakan seragam sekolah.
hingga akhirnya tercapai untuk dapat menduduki bangku kuliah. banyak teman2 baru yang kutemui di program program serta kegiatan kuliah, disana mulailah merasa ingin mencari sesuatu hal yang kecil namun hasilnya bisa menjadi besar.
Nongkrong, Ngroko, Godain wanita, belajar bersama di kostan teman , mengikuti organisasi ,serta minta di absenin saat sedang tidak masuk kuliah. Akhirnya hingga semester 5, tumbuh fikiran yang aneh, mau sampai kapan gini terus, dapet nilai yang bagus karna hasil nyontek sama teman. Kemudian mencoba untuk ngekost di deket kampus, karna jauh nya kampus dari rumah sehingga menciptakan suatu keterlambatan yang mulai jadi kegiatan sehari hari.
Saat kesendirian menyelimuti, terfikir untuk masa depan, ingin jadi apa ? ingin punya keluarga atau tidak ?
yaps, hingga akhirnya mulailah berteman dengan buku, di pelajari semua buku tersebut dari semester awal semester sekarang ini 5, dari yang tidak bisa bahasa inggris, hingga berniat membeli kamus , serta mencari software gratis untuk belajar bahasa inggris ini.
Memang benar, seseorang itu tidak ada yang bodoh, hanya kemalasan saja yang menyelimuti diri mereka. Kalau kita bersungguh untuk melakukan hal yang baik, serta melakukan apa yang ingin kita lakukan dengan niat yang kuat . Akhirnya, dari bahasa inggris yang ga aku kenal, sampai saat ini ak bisa menggunakan bahasa tersebut, ya walau ga begitu lancar, tapi setidaknya mengerti apa yang mereka katakan. Pelajaran ,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H