Salah satu tempat dari daftar orang terkaya dunia dihuni oleh Warren Buffett yang bergerak di bidang investasi saham. Kebesaran nama Buffett dan juga kisahnya yang melegenda membuat banyak orang mempunyai cita-cita untuk bisa meniru jejaknya dengan kaya dari saham. Di Indonesia, figur yang dianggap sebagai Buffett nya Indonesia adalah Lo Kheng Hong yang merupakan investor full time dan mendapat banyak kekayaan dari invesatsi saham.Â
Pertanyaannya, bisakah kita, orang-orang awam biasa, kaya dari saham? Ataukah ada sesuatu yang khusus atau spesial yang membuat hanya orang-orang tertentu yang bisa kaya dari saham?
Jawaban singkatnya, tentu saja bisa. Namun, ada tapinya...Â
Sebelum kita membahas lebih dalam, ada baiknya kita samakn dulu apa yang disebut kaya. Untuk menyederhanakan, kali ini kita akan menggunakan definisi yang umum dan sederhana mengenai kekayaan. Jadi kita tidak membahas kekayaan secara filosofis atau relatif, tapi secara sederhana dari sisi materi saja. Karena saya yakin bila membahas kaya dari saham, pasti yang dipikirkan dulu adalah kaya secara materi.Â
Nah mari kita anggap kalau kaya itu berarti mempunyai harta lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup standar, atau dengan kata lain bisa hidup di atas rata-rata. Kalau secara penghasilan, kira-kira berada di kisaran 15-20 juta per bulan. Secara awam, kira-kira orang kaya itu orang yang mempunyai mobil dan tempat tinggal pribadi, serta bisa memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier seperti berlibur atau kegiatan hobi lainnya dengan relatif mudah.
Kembali ke pembahasan di atas, kaya dari saham memang mungkin, tapi ada hal yang harus diperhatikan.
Pertama, untuk bisa kaya dari saham paling tidak kita harus mempunyai dana atau modal yang cukup dulu. Memang kita bisa mulai investasi dengan dana Rp 100 ribu- 1 juta, tapi dengan return 30% sekalipun, dana sebesar 1 juta lima tahun kemudianbaru menjadi Rp 3,7 juta. Kita boleh saja mulai dengan dana kecil untuk belajar atau mencoba, tapi juga harus diikuti dengan kenaikan penghasilan supaya dana yang diinvestasikan bisa makin besar dan hasil investasi makin besar pula.Â
Buffett saja pada usia 15 tahun disebut sudah mempunyai kekayaan sebesar USD 6.000, sebuah angka yang cukup besar untuk dimiliki oleh anak remaja. Jadi meskipun Buffett memperoleh sebagian besar kekayaannya dari investasi saham, tapi dia juga telah memulai dari titik tengah-tengah dan bukan lantai dasar.Â
Untuk itu, meskipun mempunyai rencana investasi tapi kita harus tetap fokus mengerjakan pekerjaan utama kita untuk bisa meningkatkan penghasilan. Lalu bagaimana dengan Buffett? Sekali lagi, Buffett tidak hanya mengandalkan investasi saham saja, tapi dia juga mendapat penghasilan dari mengelola dana orang lain. Hal ini yang mungkin jarang disadari, bahwa bagi Buffett saham bukan hanya sekadar investasi, tapi juga pekerjaan dan bisnis yang digelutinya. Jadi Buffett pun juga memiliki pekerjaan berupa pengelolaan dana dan bukan hanya menginvestasikan dananya sendiri.Â
Sementara Lo Kheng Hong sendiri sebelumnya juga bekerja cukup lama sebagai profesional sebelum beralih menjadi full time investor. Tentunya beliau sudah mempunyai dana yang cukup lumayan untuk mengandalkan investasi sebagai sumber penghasilan utama.
Kedua, kaya dari saham perlu waktu. Coba kita hitung secara sederhana. Anggaplah return di saham secara konsisten sebesar 30% sudah bisa dikatakan tinggi dan tidak mudah untuk dicapai. Bila Anda berinvestasi sekalidi awal sebesar 100 juta, maka dalam 3 tahun, dana anda menjadi 219 juta. Tapi kalau anda perpanjang jangka waktu selama 10 tahun dengan tetap mempertahankan return 30%, maka dana anda bisa menjadi 1,3 miliar. Perbedaan yang cukup jauh bukan? Jangka periode waktu juga memegang peranan penting terhadap hasil investasi.