"Hei Nis, korban baru lagi yah. Â Boleh juga nih." Ucapnya sembari mencoba mencolek pipiku, tetapi aku menepis tangan kokohnya.
"Tenang Bang, santai aja dulu." Ujar Nisa disusul dengan tawa terbahan-bahak.
"Nih!" Ujar Randi sambil mengulurkan gelas kecil pada Nisa dan Nisa menyambutnya dengan senyum lebar.
"Malam ini untuk aku, Free berapa sloki Bang?" Tanya Nisa, yang aku sendiri tidak paham makna pertanyaan itu.
"Hahahahaha, sesanggup Nisa. Â Semua bisa diatur." Jawabnya sambil tertawa lebar.
"Buat teman kamu, malam ini 1 sloki aja rasanya sudah cukup. Â Tampaknya dia belum terbiasa dengan tempat seperti ini. Â Terlihat dari raut wajahnya, tampaknya tidak senang." Sambungnya lagi.
"Tenang saja, Bang. Besok-besok dia juga akan menjadi ratu di sini. Â Iya kan Del?" Tanya Nisa sembari mencolek paha kiriku. Â Aku hanya mengangguk kecil dan kemudian tertunduk.Â
"Hei, kenalin aku Randi, pemilik tempat hiburan ini." Ucapnya sembari menjurkan tangan padaku. Â Aku memalingkan wajah ke tempat lain dan mengacuhkan uluran tangannya. Â Berharap sosok itu segera beranjak. Â Beruntung, seorang pria berkulit putih dengan tubuh atlethis menghapiri kami dan membisikan sesuatu di telinga Randi. Â Entah mereka sedang membicarakan apa, disusul kemudian langkahnya menjauh dari kami. Â Akupun bernapas lega.Â
"Nisa, aku pergi dulu, have fun yah. Lain waktu kita ngobrol lebih banyak lagi." Ujarnya sambil mencium pipi kanan Nisa, lalu bergegas berlalu. Â Sumber Gambar
Next Part 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H