Obsesi masa kecil saya adalah melihat surga dengan teropong, Bahkan kadang saya selalu kagum dan bertanya setiap ayah saya menceritakan beberapa hikayat baik dari cerita daerah maupun keagamaan, dan pikiran saya waktu itu membayangkan surga ada di atas awan dan langit langit bersama bintang bintang, sehingga wajar saya sangat senang suatu ketika Ayah membelikan teleskop binokuler untuk hadiah ulang tahun. Hampir tiap hari hobby memanjat dinding dan menuju atap menjadi sebuah keasyikan tersendiri. Karena sejak kecil memang saya sangat senang sekali dengan nuansa langit...terkadang saya memanjat atap rumah hanya untuk memandang langit dan tertidur diatasnya, pernah sekali waktu saya terbangun karena hujan turun , pengalaman tak terlupakan. Kebiasaan untuk menatap bintang dan segala fenomenanya saya rasakan sangat indah, sering membuat saya bercita cita jadi seorang astronot, dengan harapan bisa menggapai semua rahasia yang pernah saya dapatkan lewat cerita . Pernah suatu saat ketika sibuk menengadahkan pandangan dengan binokuler, saya terpeleset dan jatuh dari ketinggian 2 meter setengah, dan tak ayal lagi dahi harus dihiasi 8 jahitan. Ada yang benar benar terngiang dikepala saya pada saat itu ayah berkata:
" Nak, meski kau mengagumi surga yang bergerak diatas, tapi jangan lupa apa yang terjadi di bawah kaki kamu, berhati hatilah dan bersyukurlah" , sayapun mengangguk dengan khas ketidak mengertian seorang anak, tak disangka kata kata itu kembali teringatkan ketika saya membaca quotes nya Emile chartier "Look to the heavens-but have your feet on the ground", you are so curious as to what is hidden in the heavens, How is it that you cannot manage to see what is here on earth?"
Kemudian saya mencoba mencerna ternyata kutipan itu sangatlah indahnya, Membandingkan sesuatu adalah wajar, dan itu merupakan sifat "kemanusiaan" kita, melihat ke atas bagian dari orientasi hidup. Akan tetapi dengan melihat ke bawah kita akan menjadi peka orientasi, karena dengan melakukan orientasi sekeliling maka kita menjadi tahu, telah menjadi apa , dan berperan apa di alam semesta ini. Dengan begitu kita tidak sampai jatuh terpeleset karena selalu melihat ke atas, banyak hal di sekeliling kita yang bisa membantu menyadarkan arti dan peranan kita sampai saat ini. Pemahaman yang sederhana tapi cukup dalam. Chungli city
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H