Pameran ini bukan semata peristiwa berkumpulnya sekelompok Guru Seni Budaya yang menampilkan nilai estetik dari karya-karya yang divisualisasikan, namun melalui kekuatan komunitas 22 Ibu, tempat wadah mereka bergabung dapat membentuk Identitas Lokal yang dapat berperan strategis dalam memperkuat Ketahanan Budaya, sehingga Bangsa Indonesia dapat bertahan  menghadapi derasnya pengaruh yang datang dari luar.
Mengapa Karya Lukis Batik?
Mengapa harus karya batik yang dipamerkan? Proses belajar mengajar tidak hanya berlangsung didalam kelas yang hanya tertuju pada penyampaian materi saja. Melalui media seni batik dengan gutta tamarind diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru di Indonesia sebagai inovasi pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik di kelas. Selain itu batik  juga merupakan  kearifan lokal atau Local Genius, baik dari  karakteristik teknik yang digunakan maupun penggunaan material lokal.Â
Istilah local genius pertama kali diperkenalkan oleh H.G Quaritch Wales, " the sum of the cultural characteristics which the vast majority of a people have in cammon as a result of their experience in early life" (keseluruhan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bersama oleh suatu masyarakat sebagai hasil pengalaman mereka sepanjang hidupnya).
Local genius merupakan kemampuan kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua kebudayaan tersebut berhubungan.Â
Pada pandangan lain Haryati Soebadio menyamakan istilah local genius dengan istilah cultural identity yang diartikan sebagai identitas atau kepribadian budaya suatu bangsa, sehingga menjadi lebih mampu menyerap dan mengolah pengaruh kebudayaan yang datang dari luar wilayah sendiri, sesuai dengan watak dan kebutuhan pribadinya. Ketahanan budaya merupakan bagian dari Kebijakan Pemajuan Kebudayaan sehingga bangsa Indonesia dapat berdiri tegak  diantara bangsa-bangsa lain.Â
Penutup
Karya seni lukis batik menjadi bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter. Semoga dapat menginspirasi guru-guru seni budaya di Indonesia. Selamat Hari Guru Nasional.
Depok-Bandung, 25 November 2018
Oleh
Citra Smara Dewi
Ariesa Pandanwangi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI