Mohon tunggu...
Ariesa Pandanwangi
Ariesa Pandanwangi Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan, tinggal di Bandung

Staf pengajar PT Swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sakola

1 Desember 2018   21:49 Diperbarui: 1 Desember 2018   21:59 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

                                SAKOLA

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI VISUALISASI REALITAS SOSIAL SEBAGAI KEBENARAN HISTORIS

Pendahuluan

"Sakola" (dalam bahasa Sunda) atau "Sekolah" dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu aktivitas masyarakat dalam menuntut ilmu sebagai upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Dibalik aktivitas sekolah terdapat nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan yang menyentuh khususnya yang terdapat di beberapa pelosok tanah air, dan kerap secara langsung di alami oleh Guru. 

Sehingga tampak karya-karya yang dipamerkan mengangkat realitas sosial yang menyentuh human interest. Misalnya bagaimana perjuangan seorang anak yang harus menyeberang jembatan yang rapuh, atau menyeberangi sungai berarus deras, bahkan guru juga menyoroti kasus bagaimana anak yang harus bekerja keras dan berujung dengan putus sekolah karena ketiadaan biaya. 

Tampaknya secara visual selain nilai estetik, juga disampaikan nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. 

Dalam rangka hari Guru Nasional realitas sosial tersebut diangkat oleh empat belas orang Guru yang mengajar Seni Budaya.

Empat Point Penting

Empat hal penting yang disampaikan oleh para perupa dalam pameran ini; 1) transfer knowledge yaitu bagaimana guru berupaya menyampaikan pengetahuannya tentang seni melalui karya visual kepada anak didiknya secara langsung, karya karyanya berbicara tentang objek, garis, bidang, warna, 2) upaya pembuktian bahwa guru seni budaya mempunyai sisi lain yaitu daya juang untuk membuka potret pendidikan yang kerap luput dari perhatian awam, 3) upaya penguatan pendidikan karakter melalui ekspresi visual, yaitu potret sisi lain sakola yang dibidik oleh guru merupakan contoh perjuangan untuk mencapai cita cita yang tangguh 4) menyampaikan report perjalanan sejarah dunia pendidikan kini, yang harus dihadapi dan dipikirkan oleh khalayak, tidak hanya pemerintah tetapi kita juga sebagai apresiator.

Perjalanan Sejarah Realitas Sosial

Dalam perjalanan sejarah, telah membuktikan bahwa karya-karya besar dari seniman besar seperti Affandi dan S. Sudjojono, yang mengangkat realitas sosial, sangat membantu dalam memperkaya historiografi sejarah seni rupa, khususnya dalam mengisi kekosongan sejarah yang tak "tampak" dari bahasa verbal. Sejarah bukan bicara peristiwa masa lalu, namun bagaimana melalui karya-karya yang memiliki nilai historis kita mendapatkan proses pembelajaran untuk peningkatan kualitas hidup masa kini dan masa mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun