Seperti ditayangkan oleh beberapa media cetak atau elektronik, , Muhamad Arsad dituding mengedit atau memotong gambar Jokowi dan Megawati kemudian ditempelkan ke sejumlah foto model porno. Gambar editan yang juga disertai komentar tak senonoh itu kemudian diunggah di akun facebook pelaku.
Muhamad Arsad kini harus mendekam di tahanan kepolsian. Arsad diduga melakukan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melalui media sosial facebook.
Di kalangan teman-temannya, Arsad yang gemar bermain di warnet ini dikenal pendiam serta kerap mengikuti pengajian. Teman-temannya di warnet di Hang Haji Jum, Ciracas, Jakarta Timur ini pun kaget dengan penangkapannya.
'lalu dalam pemikiran ku timbul pertanya untuk di kaji.'?
- Apa kah ini bisa menyelesaikan masalah dengan penangkapan M A ?
- Apa kah dengan menghina atau melecahkan sesorang kita merasa puas?
- atau kah hanya suka-suka untuk menghujat seseorang biar terkenal ?
Setelah saya menyaksikan media televisi dan membaca media cetak permasalahnya tidaklah terlalu besar dan berat seperti para teroris dan para koruptor yang bernyanyi di senayan sana.
hanya 10 jarinya yang berbuat plus sebuah media yang di pergunakan untuk menyalurkan hobbinya.
lalu masyarakat kita heboh dengan pemberitaan media yang setiap waktu menayangkan hal itu dan mengulangnya terus menerus, lalu para masyarakat dumay pun ikut solidaritas untuk mendukung 'M A' .
beberapa media pun memuat berita yang seharusnya tidak boleh mereka sampaikan karena membuat pro dan kontra tapi ini lah media seperti perilaku ibu ibu saja suka gosip - (semakin di gosok semakin sip) .
dengan membandingkan " " selama 10 tahun pemerintah pak SBY walau caci maki dan hujatan di tujukan kepadanya,
beliau tetap tenang, berbeda dengan Pemerintahan Pak Jokowi belum genap 10 hari sudah ada yang masuk jeruji besi" "
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Kamil Razak menjelaskan pengungkapan itu berawal dari laporan Henry Yosodiningrat yang mengaku sebagai pengacara Jokowi, pada Minggu 27 Juli 2014. Sehari sebelumnya atau Sabtu 26 Oktoer sekitar pukul 16.45 menurut Kamil, Henriy menerima kiriman screen capture facebook dari rekannya.