Mohon tunggu...
Dumyati, S.Pd.I
Dumyati, S.Pd.I Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Ka. Madrasah Aliyah Pesantren Aulia Cendekia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persentasi Tokoh Idola

13 November 2014   01:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, (11/11) santri kelas akhir (niha’ie) berkumpul di kampus B Pesantren Aulia Cendekia dalam rangka mengikuti kegiatan persentasi tokoh idola, persentasi ini menyampaikan mengapa memilih tokoh tersebut, siapa, dimana, dan bagaimana, tentang tokoh itu, penulisan tokoh idola berlangsung Selama 5 hari dari pembekalan sampai mempersentasikan hari ini.

Para peserta sangat tegang dan serius membaca dan memahami makalah mereka masing-masing setelah melihat pertanyaan yang di sampaikan oleh penguji dalam persentasi tersebut, di antaranya “apa alasan anda mengambil tokoh tersebut, dan sejak kapan anda mengidolakannya? , apakah anda mengatahui bagaimana perjuangan mereka sehingga terkenal seperti saat ini dan apakah anda mampu berjuang seperti mereka ?.. dan masih banyak pertanyan-pertanyaan lainnya.

Acara persentasi dimulai pukul 14.28-17.43 WIB sekitar 20 menit perorang dalam persentasi dan pertanyaannya yang di uji langsung oleh musyrifnya Ust. Dumyati, S.Pd.I. setelah semuanya selesai Ust. Dumyati menjelaskan tujuan mengapa kelas akhir di wajibkan untuk membuat dan mempunyai tokoh idola. Sebagaimana ungkapan beliau “kami memberikan tugas ini bukan hanya sekedar persyaratan untuk melanjutkan ke program seterusnya tapi lebih dari itu, yaitu harapan kami kalian bisa belajar mengambil contoh dan megikuti jejak mereka, berapa besar pengorbanan dan perjuangkan mereka untuk mencapai kesuksesan saat ini, kalau dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanan kalian saat kalian mengikuti sekian banyak program yang anda kerjakan saat ini, itu belum seberapa dibanding tokoh yang kalian idolakan. Sekali lagi kalau memang anda mengidolakan tokoh tersebut cobalah mencontoh dan mengikuti dari salah satu jalan mereka bagaimana mereka sukses”. (red/dm)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun