Mohon tunggu...
Duma Regina
Duma Regina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik konten favorit yaitu mengenai sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Bunuh Diri Dikalangan Mahasiswa akibat Kesehatan Mental

9 Juni 2024   16:36 Diperbarui: 3 Januari 2025   22:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus bunuh diri mahasiswa terus meningkat. Di Indonesia, masalah ini menjadi serius karena sering diberitakan oleh media. Beberapa kasus bunuh diri dikaitkan dengan kesehatan mental yang tidak stabil, tetapi penyebab pastinya sulit ditentukan. Ketidakstabilan ini dapat disebabkan oleh berbagai masalah, seperti kurangnya teman curhat, masalah keuangan, tekanan akademik, dan masalah lainnya yang mempengaruhi kesehatan mental.

Mahasiswa, terutama mereka yang merantau, sangat membutuhkan dukungan sosial. Kekurangan dukungan dapat membuat mereka merasa terisolasi dan memberi mereka kurang ruang untuk berinteraksi. Selain itu, tekanan akademik memengaruhi siswa, terutama jika mereka tidak memiliki teman untuk berbagi cerita atau kesulitan menyelesaikan tugas kuliah. Masa perkuliahan bisa sulit, terutama jika Anda tidak memiliki dukungan atau bantuan.

Salah satu masalah penting lainnya adalah masalah keuangan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pendidikan mereka di perantauan adalah tantangan bagi banyak mahasiswa. Kebutuhan seperti pembayaran UKT setiap semester, pembayaran sewa kos, dan biaya lainnya dapat menghambat studi mereka, hal ini terkadang dapat menyebabkan bunuh diri karena tidak bisa membayar dan memenuhi segala biaya yang diperlukan.

Untuk mencegah bunuh diri di kalangan mahasiswa, beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:

  • Keluarga dan masyarakat harus terus mendukung dan mendorong sesama untuk menciptakan lingkungan aman.
  • Mahasiswa perantau harus terbuka dengan lingkungan kampus, seperti berbicara dengan tetangga kos atau berinteraksi dengan orang baru di kampus.
  • Universitas harus meningkatkan kesadaran kesehatan mental dan program pencegahan bunuh diri.

Upaya pencegahan lainnya termasuk peningkatan akses ke layanan kesehatan mental, baik di dalam maupun di luar kampus. Pemerintah dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk menyediakan sumber daya yang memadai. Program-program pelatihan bagi dosen dan staf untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental dan bagaimana menanganinya juga sangat penting. Mahasiswa juga didorong untuk ikut serta dalam kegiatan sosial yang dapat membantu mereka membangun jaringan dukungan. Kampanye kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dan menghilangkan stigma terkait pencarian bantuan psikologis perlu digalakkan.

Dengan upaya bersama dari keluarga, masyarakat, universitas, dan pemerintah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung dan mencegah peningkatan kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa. Kesadaran dan tindakan nyata sangat diperlukan untuk menghadapi masalah ini secara efektif.

Selain upaya di atas, masih banyak upaya lain yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya tindakan bunuh diri terutama pada kalangan mahasiswa. Persoalan kasus bunuh diri tidak bisa dianggap remeh, terutama pada kesehatan mental. Ada baiknya kesehatan mental diperiksa dengan profesional pada ahlinya untuk menghindari kesalahan informasi kesehatan yang kita miliki. Kesehatan mental bukan hanya diagnosa pribadi, hal ini harus dilakukan oleh yang terpercaya. Oleh karena itu, kita semua harus lebih peka dengan memperhatikan lingkungan di sekitar kita dengan saling memberikan dukungan agar terciptanya lingkungan yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun