Mohon tunggu...
Lanang Duwur
Lanang Duwur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Ada Terobosan di Jateng, Lantas?

12 Desember 2017   13:07 Diperbarui: 12 Desember 2017   13:09 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa pun yang secara jujur menilai situasi Jawa Tengah hari ini pasti akan sepakat bahwa di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo tidak terjadi perubahan berarti. Mungkin ada perbaikan, tapi kalau dibandingkan dengan perubahan yang terjadi di daerah-daerah lain, Jateng termasuk daerah yang perubahannya lamban.

Padahal, jika mau dibandingkan, sumber daya alam dan sumber daya manusia di Jateng berlimpah ruah. Mulai dari infrastruktur fisik maupun non fisik di Jateng terbilang cukup lengkap dibandingkan daerah-daerah lain di luar Jawa. Karena itu, sangat disayangkan jika perubahan di Jateng berjalan stagnan, bahkan dilewati oleh daerah-daerah lain.

Salah satu indikator dari stagnasi di Jateng adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi, bahkan di atas angka kemiskinan nasional. Mayoritas penduduk miskin di Jateng memiliki karakter yang sama, yakni kemiskinan struktural.

Artinya, tingkat kemiskinan di Jateng bukan disebabkan oleh krisis ekonomi atau perdagangan yang melambat, melainkan karena diwariskan baik oleh keluarga maupun oleh pengabaian pemerintah.

Hal ini sekaligus menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak mampu membawa perubahan-perubahan berarti dalam perbaikan hajat-hidup penduduknya dan dalam menumbuhkan ekonomi lokal. Dengan kata lain, situasi Jateng masih relatif sama dari beberapa tahun sebelumnya.

Sektor pertanian yang menjadi andalan daerah nyatanya tidak bergerak yang menandakan mengalami pertumbuhan, bahkan sebaliknya, situasi perkembangan sektor pertanian Jateng tidak mengalami banyak perubahan terutama jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain. Kita bahkan tidak memahami arah pembangunan Jateng karena memang tidak memiliki design yang jelas.

Kehidupan masyarakat yang tidak banyak mengalami perubahan dapat dilihat pada angka kemiskinan yang beriringan dengan tingkat kriminalitas yang masih tinggi, jumlah anak putus sekolah, penduduk yang hidup di bawah garis hidup layak, dan ketimpangan sosial yang semakin lebar.

Karena tidak ada terobosan di Jateng, maka kita sudah tidak bisa menunggu lagi. Kita membutuhkan sosok yang selain mampu membawa perubahan dan terobosan, juga mampu menempatkan Jateng bersaing tidak hanya dengan daerah-daerah di Indonesia, melainkan juga dengan kota-kota maju di luar negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun