Mohon tunggu...
Duloh Suherman
Duloh Suherman Mohon Tunggu... -

K2I ORYZA SATYVA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buka Mata , Buka Telinga Dengarkan : “Ahed Tamimi”

21 Juli 2014   05:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:45 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BUKA MATA , BUKA TELINGA DENGARKAN : “AHED TAMIMI”

Oleh :

Duloh Suherman

Bagaimana mungkin ,

Kalian tidak bisa menggunakan pikiran dan hati kalian

Padahal, fakta sudah sangat jelas

Kalian menyaksikan , betapa hebat dan berani nya

Seorang gadis kecil palestine menghadang militer israel

Buka mata kalian,

Buka telinga kalian,

Dengarkan jeritan dan ratapan suara hati “ Ahed Tamimi”

Gadis kecil itu meronta dan menjerit serta melakukan perlawanan ,

Ketika militer Israel menggeledah rumah dan membawa kabur ibu nya

Tidak kah kalian perhatikan,

Tidak kah kalian membaca,

Lembar demi lembar sejarah kemanusiaan yang semakin bobrok

Orang orang ganas yang beringas tanpa was was telah merampas segala nya

Orang orang gila telah menggilas seluruh hak azasi manusia tanpa dosa

Buka mata dan telinga kalian,

Bagi Ahed Tamimi, bukan penghargaan yang ia inginkan,

Tapi lebih dari itu,

Kemerdekaan bangsa nya dari cengkraman monster tak beradab

Buka mata dan telinga kalian,

Mari kita bikin janji,

Kepada Tuhan,

Mentari dan rembang petang nya

Bersatulah wahai Saudaraku,

Tanpa kecuali,

Tanpa perbedaan suka , ras dan Agama

Ini soal kemanusiaan,

Saatnya kita dengarkan

jeritan dan ratapan suara hati “ Ahed Tamimi”

Maka,

Cukup sudah pembantaian antar sesama manusia,

Tak ada lagi darah,

Tak ada lagi air mata duka,

Tak ada lagi jiwa jiwa tanpa dosa dan sebab harus terhempas dari raganya

Kita bersaudara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun