JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN
Menggunakan Model Papan Cerita Reflektif-Reflektif Storyboard
Gambar 1
Penjelasan
Pada kegiatan kali ini dengan Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan. Pada kegiatan kali saya menjawab pertanyaan yang tersedia dan menuliskannya di 'Kompasiana". Saya menyadari dalam kegiatan ini bahwa kegiatan supervisi yang konstruktid dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk pertumbuhan saya sebagai pendidik dan mendapatkan umpan balik yang jelas dan mendukung merupakan kunci untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran yang akan selalu saya lakukan.Â
Gambar 2
Penjelasan
Pada tahap ke-2 pada alur Merdeka yaitu Eksplorasi Konsep. Pada tahap Eksplorasi Konsep ini saya mempelajari konsep coaching secara umum dan konsep coaching dalam konteks pendidikan, paradigma berpikir dan prinsip coaching, kompetensi inti coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching, supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching dan terakhir melakukan diskusi eksplorasi konsep bersama dengan rekan-rekan calon guru penggerak angkatan 10 Kabupaten Nias.
Setelah melakukan eksplorasi konsep coaching secara umum dan dalam konteks pendidikan diatas, saya menyadari bahwa coaching adalah pendekatan yang sangat berbeda dan unik dibandingkan dengan metode pengembangan diri lainnya seperti mentoring, konseling, fasilitasi, dan training. Coaching fokus pada potensi masa depan dan bagaimana mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dengan mendorong refleksi dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Dalam konteks pendidikan, coaching membantu guru dan siswa mengidentifikasi dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan, serta mendorong proses reflektif yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Paradigma berpikir coaching yang melihat klien sebagai ahli dalam kehidupan mereka sendiri dan fokus pada potensi klien, serta prinsip-prinsip coaching yang non-directive dan reflektif, memberikan dasar yang kuat untuk supervisi akademik yang efektif. Coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi memiliki peran yang berbeda dalam memberdayakan rekan sejawat, dan memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pengembangan profesional yang komprehensif.Â