Mohon tunggu...
Abdul Almuksih
Abdul Almuksih Mohon Tunggu... Relawan - belajar dan mempelajari

apa saja asal halal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Mengagumi Secukupnya Saja"

19 Agustus 2019   20:17 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:30 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika beranjak remaja tak heran bila seseorang memendam rasa pada lawan jenisnya, itu adalah masa pubertas yang normal, hingga dewasa sikap suka dan kagum terhadap lawan jenis takan pernah luput dari dalam diri seseorang.

Sikap mengagumi, bukanlah suatu kesalahan namun terkadang pengendalian diri terhadap sikap kekaguman itu selalu di anggap berlebihan oleh seorang yang di kaguminya itu, tindakan demikian adalah bentuk penarikan perhatian dari seseorang yang di kaguminya itu.

Dari sifat kagum, bila di balas kagum oleh seorang yang di kaguminya maka akan lahirlah sebuah hubungan yang di awali dengan pengungkapan dari salah seorang yang sedang saling mengagumi, entah komitmen berpacaran atau membangun awal keseriusan dalam sebuah hubungan.

Namun bila yang mengagumi tak mendapat balasan kagum dari yang di kaguminya, tak bisa di pungkiri meski di tutupi dengan seribu senyum luka di hatinya pasti ada, dalam bentuk kekecewaan ataupun sakit hati pastilah akan di rasakanya oleh si pengagum tersebut jadi untuk menghindari bentuk-bentuk kekecewaan itu kita sebagai pengagum harus tahu batas-batas mengagumi seseorang. 

Hal ini akan kita pelajari dari pengalaman pribadi, tentunya untuk yang pernah mengagumi namun tak mendapat balasan dari seorang yang di kaguminya itu.

Dari saya pribadi hingga tulisan ini tertuang, bahwasanya mengaggumi mestilah sesuai pada porsi-porsinya, jangan berlebihan bila mengagumi seseorang, namun bila yakin akan kegaguman itu maka berjuanglah, tak ada hasil yang menghianati proses. 

Untuk berhasil anda hanya perlu yakin terlebih dahulu, namun bila kurang yakin akan balasan kekaguman anda sebaiknya usaha untuk mendapatkan perhatianya di batasi sebap itu akan sangat berlebihan untuk orang yang di kamgumi tersebut.

Dan jangan lupa enjoi, masih banyak yang perlu di perjuangkan selama masih di beri kesempata dari Sang Maha Memberi

Wasalam,,,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun