Mohon tunggu...
dulitul ahya
dulitul ahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAIN Tengku di Runding Meulaboh

Hobi saya, menyanyi,olahraga, berenang,melukis, dan publik speaking

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Keluarga, Sikap Pilih Kasih Orang Tua terhadap Anak-anaknya

26 November 2024   12:46 Diperbarui: 26 November 2024   13:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah Sosial: Konflik keluarga yang dipicu oleh sikap pilikasih orang tua terhadap anak-anaknya merupakan masalah sosial yang serius dan berdampak luas. Pilikasih dalam keluarga terjadi ketika orang tua memperlakukan anak-anaknya secara tidak adil dan tidak setara, baik dalam hal kasih sayang, perhatian, kesempatan, maupun sumber daya. 

Sikap pilikasih jugak dapat di artikan sebagai perlakuan tidak adil dan tidak seterah berdasarkan faktor jenis kelamin, urutan kelahiran dan prestasi, misalnya seperti membedakan anak pertama, anak tengah, dan anak bungsu, maksud dari perbedaan itu iala minsalnya anak pertama didikan nya lebih keras, sedangkan anak kedua sering diabaikan dan anak bungsu biasanya lebih di sayang, tetapi dalam pernyataan diatas tidak semua orang tua itu sama namun lebih dominan atau lebih besar mereka membedakan anak-anaknya
 
a. Faktor Penyebab Terjadinya Diskriminasi terhadap Anak:
 
- Preferensi Pribadi: Orang tua mungkin memiliki preferensi terhadap anak tertentu karena karakteristik, kepribadian, atau minat yang lebih sesuai dengan harapan mereka.
- Perbedaan Jenis Kelamin: Dalam beberapa budaya, anak laki-laki mungkin dianggap lebih berharga atau diharapkan untuk mewarisi harta keluarga, sehingga mendapatkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan anak perempuan
- Urutan Kelahiran: Anak pertama mungkin mendapatkan perhatian dan anak kedua lebih sering di abaikan dan sedangkan anak bungsu itu lebih di sayang.
- Prestasi: Anak yang berprestasi tinggi atau memiliki bakat tertentu mungkin mendapatkan pujian, hadiah, dan kesempatan yang lebih banyak dibandingkan anak yang kurang berprestasi.

b. Masalah Umum yang Terjadi dari pilikasih dalam Keluarga:
 
- Ketidakharmonisan Keluarga: pilikasih dapat menyebabkan perselisihan, pertengkaran, dan permusuhan antar saudara, yang dapat merusak keharmonisan keluarga.
- Gangguan Psikologis: Anak yang di bedakan dapat mengalami gangguan psikologis seperti rendah diri, depresi, kecemasan, dan amarah
- Perilaku Menyimpang: Anak yang merasa tidak dicintai dan dihargai mungkin melakukan tindakan yang menyimpang seperti penyalahgunaan narkoba, alkohol, atau terlibat dalam perilaku kriminal.

 c. Antisipasi terhadap Timbulnya Pemicu Masalah Sosial ini ialah:
 
- Pendidikan Orang Tua: Penting untuk memberikan pendidikan kepada orang tua tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam keluarga terutama pada anak.

d. Teknis Khusus Penyelesaian Masalah Sosial:
 
- Terapi Keluarga: Terapi keluarga dapat membantu anggota keluarga untuk memahami dan mengatasi konflik yang disebabkan oleh diskriminasi, serta membangun komunikasi yang lebih sehat.
- Mediasi: Mediasi dapat membantu orang tua untuk menemukan solusi yang adil dan setara bagi semua anak, serta membangun kembali hubungan yang harmonis dalam keluarga.
- Pembinaan Orang Tua: Pembinaan orang tua dapat membantu mereka untuk memahami pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam keluarga, serta memberikan keterampilan untuk mendidik anak-anak secara adil dan setara.
 
Solusi: Ikhlas dalam Semua Masalah
 
Ikhlas dalam menghadapi masalah diskriminasi dalam keluarga merupakan solusi penting yang dapat membantu mengatasi konflik dan membangun hubungan yang lebih sehat. Ikhlas berarti menerima keadaan dengan lapang dada, melepaskan rasa dendam, dan fokus pada solusi yang konstruktif.
 
Contoh dari Para Ahli:
 
- Dr. A.H. Maslow: Ahli psikologi humanistik ini menekankan pentingnya penerimaan diri dan orang lain untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Penerimaan diri dan orang lain dengan segala kekurangannya dapat membantu kita untuk menghadapi masalah diskriminasi dengan lebih bijaksana.
- Dr. Viktor Frankl: Ahli psikologi yang selamat dari kamp konsentrasi Nazi ini menekankan pentingnya makna dan tujuan hidup dalam menghadapi kesulitan. Mencari makna dan tujuan hidup dapat membantu kita untuk menemukan kekuatan dan motivasi untuk mengatasi masalah diskriminasi.
- Dalai Lama: Pemimpin spiritual Tibet ini mengajarkan pentingnya kasih sayang universal dan empati. Menumbuhkan kasih sayang universal dan empati terhadap semua orang, termasuk orang tua yang mungkin bersikap diskriminatif, dapat membantu kita untuk lebih memahami dan memaafkan mereka.
 
Kesimpulan:
 
Pilikasih dalam keluarga merupakan masalah sosial yang serius dan berdampak luas. Penting untuk memahami penyebab dan dampak dari diskriminasi, serta menerapkan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Ikhlas dalam menghadapi masalah merupakan kunci penting untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis dalam keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun