Mohon tunggu...
Dulas Afrilia Veronica
Dulas Afrilia Veronica Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, books enthusiast

Seorang yang tidak pandai berbasa-basi. Suka deeptalk tentang semesta, asal usul manusia, agama, Korea dan sastra. Kurang suka membahas politik, karena hidup saja sudah penuh intrik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Naif

27 Juni 2023   08:50 Diperbarui: 27 Juni 2023   08:54 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Naif
Seperti anak ayam yang turun baru menetas
Merasakan hujan dan tertimpa deras
Terseok di lumpur, tenggelam di kubangan
Berharap diraih, padahal diburu


Naif..
Nyaman dalam kepompong
Berharap tak dirongrong
Terbang keluar bermandi sinar
Menanam asa, apa tuaiannya?


Naif..
Bilamana putri keluar dari istananya
Mencari pangeran berkuda putih
Berharap kuat padahal ringkih
Dunia berteriak kasar , padahal dunianya nyaman


Naif..
Semua yang tampak jelas nyatanya bias
Bunyi yang lugas ternyata hanya bagas
Naif.. semua yang tulus raib
Blas.. hilang tak berbekas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun