Anyir bau air di sudut empang
meludah di setiap langkah para pemikir
Tak elok rasanya mencibir takdir,
tak pantas rasanya menghujat Bumi Pertiwi
Aku lahir di tanah ini
membasuh setiap jejak di bingkai umur
Tak apa kusesali setiap lupa diri,
tak apa kujejali harapan di mata batin yang rapuh ini
Aku mungkin harus tertawa, menertawai ketelanjangan pikir di ujung perenungan
Apa mungkin semuanya akan berakhir, sementara aku lupa tanah yang kupijak belum kurengkuh dalam rajutan umurku.
Yogya, November 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!