Jika ada sebuah wadah yang bisa menampung penulis, pembaca, dan penerbit untuk berkumpul dan berdiskusi seputar dunia literasi, maka itu adalah OSPEK (Obrolan Santai Penulis Kreatif). OSPEK merupakan sebuah komunitas yang dibentuk oleh CEO Kinomedia Writer Academy (KWA), Novanka Raja. OSPEK hadir di beberapa kota di Indonesia dengan tujuan mengumpulkan para peminat dunia literasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar dunia kepenulisan, serta untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat. Tidak hanya bagi para anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kali ini dengan semangat ”Kami Bangga Menjadi Penulis” OSPEK hadir di kota Bogor.
Minggu, 20 Desember 2015, anomali cuaca berlangsung seharian. Namun, cuaca kota Bogor yang labil tidak menyurutkan niat orang-orang yang sudah menandai hari ini untuk turut ambil bagian dalam kegiatan OSPEK Chapter Bogor. Beruntung hujan berhenti pada waktu yang diharapkan. Tepat pukul 10, matahari mulai bersinar terang mengeringkan rerumputan yang basah oleh air hujan.
Setelah pertemuan di lobi, rombongan bergerak ke sisi kering dan gersang Kebun Raya Bogor, Taman Meksiko, yang terkenal sebagai gurun di dalam hutan yang lebat. Rombongan melewati kumpulan tanaman sukulen menuju gazebo berukuran kecil untuk bernaung. Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan diri masing-masing. Novanka Raja sebagai perwakilan dari Kinomedia Writer Academy memperkenalkan rombongannya. Di antara mereka turut hadir Ari Keling, seorang penulis novel horor, romance, dan komedi.
Selanjutnya, obrolan santai penulis kreatif pun berlangsung, para penulis membagikan pengetahuan dan pengalaman menulis mereka. Ari Keling mengungkapkan kebanggaannya sebagai seorang penulis dengan menyatakan bahwa menulis merupakan anugerah. Anugerah itu berupa pengetahuan yang diperoleh dari proses menulis. Dengan melakukan riset untuk kebutuhan cerita, penulis mendapatkan informasi baru yang semakin memperluas pengetahuannya. Rasanya tak ada ungkapan lain mengenai menulis yang lebih baik daripada itu. Dan Brown juga pasti akan setuju dengan ungkapan tersebut.
Masih mengenai tips dan trik menulis, Nur Laeli yang berprofesi sebagai editor di sebuah penerbit juga tak mau ketinggalan untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya. Beliau menjelaskan, bahwa yang menjadi bahan pertimbangan bagi penerbit dalam menyeleksi setiap karya yang masuk ke meja redaksi adalah sinopsis yang logis, penokohan yang kuat (pemakaian nama-nama multigender sangat tidak disarankan), serta alur cerita yang mampu menarik pembaca tenggelam ke dalam karya tersebut.
Obrloan santai yang semakin seru masih terus berlanjut, tidak peduli dengan cuaca yang semakin tak menentu. Sampai akhirnya pembicaraan bermuara pada rencana pembentukan kepengurusan OSPEK Chapter Bogor. Novanka Raja menerangkan bahwa OSPEK dirancang sebagai alat untuk memfasilitasi jiwa-jiwa muda kreatif yang punya visi dan misi ke depan untuk mengembangkan diri, serta melakukan kegiatan-kegiatan yang akan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Masih dengan semangat berbagi yang melekat dalam diri setiap penulis, yaitu untuk menginspirasi dunia melalui karya-karya yang terpuji, obrolan ini tentu tidak akan berakhir sampai di sini. Ada misi yang jauh lebih penting untuk mempertahankan semangat yang telah terhimpun. Jangan sampai pertemuan hari ini semata-mata hanya sebagai embun yang jatuh ke bumi di malam hari, kemudian lenyap keesokan hari. (ck)
Penulis : Cinthya Karina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H