Tahukah kamu apa itu pengamatan meteorolgi maritim? Pengamatan meteorologi maritim sendiri merupakan pengamatan cuaca yang dilakukan di lautan dan pesisir (Akram et al, 2022). Pengamatan ini mencakup parameter cuaca di atas dan di bawah permukaan laut. Parameter cuaca di atas permukaan laut, meliputi angin, suhu, kelembaban, dan tekanan. Sedangkan, parameter cuaca di bawah permukaan laut, antara lain tinggi gelombang, kecepatan gelombang, pasang surut, dan masih banyak lagi (Supriyadi, 2019).
Lalu, apa pentingnya pengamatan meteorolgi itu dilakukan? Pengamatan meteorologi maritim akan menghasilkan data informasi cuaca di suatu wilayah lautan. Informasi ini sangat penting dan berguna untuk keselamatan dalam berkegiatan di laut lepas. Informasi ini akan membuat masyarakat, perusahan, maupun instansi menjadi tahu kondisi lautan saat ini dan akan datang sehingga akan membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat. Dapat kita membayangan jika tanpa adanya informasi tersebut maka masyarakat, perusahan, maupun instansi tidak akan mengetahui kondisi lautan saat ini dan akan datang. Ini dapat meningkatkan risiko kejadian yang tidak diinginkan, seperti insiden kecelakan kapal dan terjebak badai maupun gelombang tinggi. Maka dari itu, sangat penting adanya data informasi cuaca tersebut bagi keselamatan aktivitas di lautan.
Selanjutnya kita akan berkenalan dengan sohib penyelamat kegiatan di laut. Sohib yang dimaksud adalah peralatan yang digunakan dalam pengamatan meteorologi maritim. Mereka adalah HF Radar, MAWS, dan Bouy. HF Radar (High Frequency Radar) merupakan alat yang digunakan pada pengukuran arus permukaan dan gelombang sekitar perairan pesisir (Tsanyfadhila et al, 2022). Alat ini ditempatkan di sebuah menara yang dibangun di pesisir. Adapun, jangkauan ukur alat ini yakni mencapai 200 km bergantung frekuensi radar. MAWS (Maritime Automatic Weather Station) merupakan stasiun pengamat meteorologi maritim otomatis yang umumnya dipasang di pelabuhan atau di badan kapal. Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara, kelembaban relatif, tekanan udara, curah hujan, suhu air laut, arah dan kecepatan angin permukaan laut, serta tinggi muka air laut. Sedangkan, Bouy merupakan sebuah pelampung yang dilengkapi sensor pengamatan meteorologi maritim yang ditambatkan di dasar laut. Alat ini dapat mengukur arah dan tinggi gelombang, arah dan kecepatan arus, serta parameter meteorologi seperti suhu permukaan laut, salinitas, suhu udara di lautan (Utama et al, 2019).
Ketiga peralatan tersebut akan menghasilkan data meteorologi maritim yang dapat kita akses secara gratis melalui berbagai layanan BMKG seperti website, media sosial, sms, dan lain- lain. Apabila informasi tersebut dapat kita manfaatkan dengan baik maka kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan di laut akan dapat berjalan dengan lancar. Informasi tersebut juga dapat membantu kita dalam memutuskan langkah yang akan diambil sebelum beraktivias di lautan sehingga mengecilkan risiko kecelakaan kapal maupun kerugian lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita khususnya pelaku kegiatan kelautan untuk dapat mengakses informasi meteorologi maritim sebelum melakukan aktivitas di lautan.
Daftar Pustaka
Akram, R.S., Rachmawardani, A., & Hibatullah, K.H. (2022). Rancang bangun Rover Boat untuk pengamatan meteorologi maritim. Prosiding Seminar Nasional Fisika,1(1), 326 - 336.
Supriyadi, E. (2019). Prediksi parameter cuaca menggunakan Deep Learning Long-Short Term Memory (LSTM). Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 21(2), 55 -- 67.
Tsanyfadhila, S., Ismanto, A., & Helmi, M. (2022). Karakteristik Arus Laut Permukaan dari High Frequency Radar pada Musim Timur di Selat Bali. Jurnal Kelautan Tropis, 25(3), 279 - 290.
Utama, S.M, et al. (2019). Rancang bangun sistem Buoy menggunakan sistem komunikasi long range
untuk pengamatan wilayah pesisir. JIIF, 3(1), 19 - 25.