Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilihlah Caleg Nomor 6 ke Bawah

2 Maret 2014   08:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini banyak ajakan untuk memilih seseorang yang terdaftar sebagai Caleg dari suatu partai yang ikut bertarung pada Pemilu 9 April 2014 mendatang. Ajakan tersebut dapat berupa SMS, BBM maupun dari mulut ke mulut bahkan door to door yang dilakukan seseorang baik oleh dirinya sendiri ataupun melalui orang lain.

Yang paling banyak adalah pemasangan banner iklan caleg yang menjual nilai dirinya, seperti kejujuran, amanah, bekerja untuk rakyat dan sejumlah harapan-harapan serta janji-janji manis dari sang caleg.

Iming-iming yang disampaikan pun lumayan menggiurkan. Mulai dari perbaikan fasilitas publik seperti jalan atau sarana olah raga di suatu perkampung, perkumpulan ataupun perseorangan, sampai pada peningkatan kelayakan tarap hidup orang banyak.

Lalu tanggapan-tanggapan atas kampanye para caleg tersebut lumayan beragam. Mulai dari sikap apatis, skiptis, pesimis ataupun optimis dari berbagai kalangan. Sehingga menimbulkan ajakan-ajakan yang saling bertentangan, berupa :

1.    Menolak untuk memilih alias Golput, mereka mengajak kita untuk tidak ikut memilih dalam Pemilu kelak, karena menurutnya tak ada gunanya memilih wakil yang tidak punya kredibilitas sama sekali.

2.   Sedangkan ajakan kedua datang dari orang yang ingin Pemilu berjalan lancar dan sedikit membuka wawasan pemilih supaya tidak memilih kucing dalam karung. Ajakan oleh golongan ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :

a.  Menolak KKN

Intinya menolak memilih muka lama,menolak caleg anggota keluarga pejabat atau anggota legislatif senior

b.  Menolak Caleg Pelengkap

Menolak calegyang tidak memiliki kemampuan, caleg yang mencari pekerjaan, yang hanya sebagai pelengkapataupun caleg yang omdo,diperbodoh partai hanya sekedar untuk memberikan sumbangandana kampanye dan sebagainya.

Nah, untuk mengetahui seorang caleg yang terlibat dalam KKN dapat dilihat dari nomor urutnya. Caleg muka lama, caleg yang merupakan keluarga dari para pejabat atau keluarga anggota legislatif lainnya biasanya berada diurutan pertama sampai kelima.

Sedangkan Caleg nomor enam ke bawah biasanya masuk dalam kategori Caleg Pelengkap.

Berdasarkan penjelasan di atas, terserah pada pemilih mau pilih yang mana. Jika ingin caleg kita dipenuhi oleh orang-orang yang bergelut dalam sistem yang penuh KKN, silahkan pilih poin 2.a.. Jika ingin anggota legislatif kita dipenuhi oleh orang-orang yang ingin mencari pekerjaan, yang hanya mengandalkan uang untuk menjadi caleg, silahkan pilih point 2.b.

Jika tidak suka dengan semua pilihan tersebut, maka silahkan kembali pada pilihan point 1, yaitu Golput.

Semua terserah pada anda.Tapi siappun yang anda pilih, yang jelas anda telah menentukan kondisi Negara Republik Indonesia tercinta ini untuk lima tahun ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun