Hijrah Sejati ya Hijrah Hati
Hari ini umat islam di jagat bumi merayakan tahun Baru islam 1440 Hijriah atau hijrah. Hijrah artinya berpindah, maksudnya berpindah dari yang buruk kepada yang baik. Nabi saw berhijrah pada tahun 624 H dari mekah yang panas dan ganas menuju Madinah yang sejuk dan bersahabat. Dan ketika hijrah ke Madinah jumlah pengikut Rasulullah waktu itu sangat terbatas hanya ratusan. Namun 11 tahun kemudian Rasulullah mampu menghimpun puluhan ribu umat di Madinah ketika mereka hendak melaksanakan haji ke Mekah. Dan selama 11 tahun Muhammad Saw berhasil membangun dari masyarakat yang gelap gulita menjadi terang benderang atau Munawarah.
Kaum Qurais pun gentar ketika Rasulullah ingin ke Mekah dengan kekuatan penuh. Jikalau Nabi Saw ingin membalas dendam atas perlakukan keji orang Mekah, tentu sesuatu yang sangat mudah. tapi Rasul menjamin tak ada setitik darah yang akan tumpah, dan semut yang akan terinjak atas kedatangan rombongan dari Madinah menuju Kabah. Dan karena ketakutan dan kecut hati, kaum kafir Qurais hanya bisa memandang kedatangan umat Muhammad dari lubang lubang kecil di rumah-rumah mereka. Itulah sepenggal kisah Nabi, kekuatan umat ketika berhijrah mampu membentuk barisan yang kuat dan disegani orang.
Hijrah bisa dimaknai sebagai upaya memperbaiki diri ke kehidupan yang lebih baik. Hijrah dalam konteks luas, bisa diterapkan dalam segala keadaan. meninggalkan pekerjaan yang kurang berkembang ke pekerjaan yang tergambar masa depannya. meninggalkan kebiasaan sholat di rumah dengan sholat berjamaah, dan menghilangkan energi kotor di lidah dengan pembicaraan yang baik.Â
Medsos
Saat ini, menghadapi tahun politik rumah media sosial Indonesia yang dihuni oleh 150 juta netizen makin ramai. Dari 185 juta pemilih hampir 55 juta adalah generasi mileneal. Melihat dinamika di media sosial, kampanye politik serasa sudah dimulai. Dua kubu yang pernah bersetru di 2014 kini akan akan beeadu lagi di 2019. Â Meski di tingkat elit dua kandidat yakni Jokowi dan Prabowo sudah berpelukan, namun di grass root masih panas. Meski agak sedikit sejuk, namun umurnya hanya hangat hangat tahi ayam. Â
Maskna hijrah harus dimaknai hijrah di media sosial, caranya dengan tak lagi menyebar energi negatif di sosial media seperti kebencian, membicarakan aib orang, fitnah dan sebagainya menjadi energi positif yang membangun optimisme untuk kebaikan di masa depan.
Hijrah yang sejati adalah hijrahnya hati. hati yang selalu iri jika melihat orang lain sukses, menjadi hati yang ikhlas, hati yang selalu sombong dengan kenikmatan menjadi hati yang egaliter, hati yang selalu kufur dan berkeluh kesah menjadi hati yang sabar dan syukur. dan hati yang keras tidak mau beribadah menjadi hati yang taat menjalankan perintah Tuhan dan hati yang menaburkan kecintaan semesta.
Semoga pesan perdamaian Hijrah yang diusung di jaman Nabi saw dapat tersampaikan kepada saudara Muslim yang sedang terluka di Siria, Irak, Palestina, Rohingya, Uigur, dan yaman. Sehinggai persatuan antar manusia agar menjaga perdamaian di planet ketiga dari tata surya ini. Selamat tahun Baru 1 Muharam 1440 Hijriah...Dudun untuk Kab Bogor yang lebih Baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H