Keutamaan Hari Selasa di Kampung Kami
Kampung kami terletak di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Kampung yang bercuaca dingin ini tidak jauh dari Danau Toba yang terkenal itu.Â
Dekat dari Bandara Internasional Sisingamangaraja Silangit dan titik pemandangan Sipinsur. Dari Sipinsur kita dapat memandang keindahan Pulau Sibandang, pulau kecil di perairan Danau Toba.
Kampung kami berada di lereng gunung, namanya Dolok Imun. Dulu kami sering menaiki gunung itu hanya untuk menyaksikan Ibu Kota Kecamatan Siborongborong dari puncak gunung. Setelah itu turun lagi.
Dulu, hari demi hari hidup di kampung merupakan kehidupan yang monoton. Melihat penduduk pergi dan pulang bertani. Atau bapak-bapak yang duduk bercengkerama di kedai kopi. Begitu saja setiap hari, kecuali ada hajatan pesta. Jadi tidak ada hari yang spesial.
Namun orang-orang memberi perhatian khusus kepada dua hari penting, yakni hari Minggu dan Selasa. Pada hari Minggu, sesuai perintah agama, orang-orang beristirahat dari semua kesibukannya.Â
Hari ini adalah hari beribadah. Pada sore hari di hari Sabtu, giring-giring (lonceng gereja) dibunyikan untuk mengingatkan penduduk sekitar bahwa besok itu hari Minggu. Lonceng itu merupakan undangan beribadah.Â
Di hari Minggu, anak-anak mengambil kesempatan bermain sepuasnya, kecuali anak gembala. Anak gembala tak kenal hari libur, sebab setiap hari dia harus menggembalakan ternaknya.
Karena kepentingan logistik keluarga, orang juga sangat memperhatikan hari Selasa (di kampung kami juga dikenal dengan nama "masa gudang" dan "ari onan"). Setiap hari Selasa pasar pekan di ibu kota kecamatan Siborongborong diaktifkan.Â
Pada ari onan itu penduduk dari penjuru kecamatan datang ke pasar. Pedagang-pedagang dari luar pun datang membawa komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Para petani dan peternak datang dengan hasil usahanya. Di pasar pekan ini bertemu pembeli dan penjual.