[caption id="attachment_198567" align="aligncenter" width="473" caption="suber gambar : http://4.bp.blogspot.com/-mmHp8EQ37sw/UAKL8xO1XBI/AAAAAAAAACU/Iw97apXtOUs/s1600/kado3.jpg"][/caption]
Enam bulan aku bekerja bersama Pak Jhon sebagai perias mayat dan selama itu juga aku sudah cukup banyak mendapat ilmu periasan mayat dari Pak Jhon. Hari rabu hujan turun dan hari itu adalah hari ulang tahunnya, sebagai orang terdekat Pak Jhon sudah sepantasnya aku memberikan kado untuk ucapan selamat dan terima kasih padanya atas kebaikannya padaku.
Setelah kupilih-pilih apa hadiah yang cocok untuk Pak Jhon akhirnya aku memilih sesuatu yang mengejutkan dan tidak akan pernah bisa dilupakan oleh Pak Jhon seumur hidupnya.
Pak Jhon mempunyai sebuah kebun tomat kecil di belakang rumahnya, dan bila dia memiliki waktu luang dia pun suka menghabiskan waktu luangnya di kebun tomatnya. Namun semenjak buah-buah tomat di kebunnya itu matang, anak-anak yang tinggal di sekitar rumah Pak Jhon sering kali mencuri buah tomat Pak Jhon. Pak Jhon sering kesal dengan mereka begitu juga denganku.
Maka malam sehari sebelum hari ulang tahun Pak Jhon aku dengan senghaja mengintai anak-anak pencuri itu di kebun Pak Jhon. Ada 4 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, mereka masuk dengan memanjat pagar, aku bersembunyi di samping peti buah yang kosong dan saat mereka asik memetik buah tomat aku pun mengagetkan mereka, mereka yang melihatku langsung lari ketakutan namun dari 5 anak tadi, anak perempuan yang sangat penakut itu tertinggal, kutangkap dia lalu ku pukul dengan kayu hingga dia pingsan, tubuhnya kuseret hingga ke gudang kemudian mulailah aku menjalankan rencanaku selanjutnya.
Keesokan harinya sebelum Pak Jhon bangun aku sudah meninggalkan kado yang cukup besar di depan pintu kamar Pak Jhon, aku berharap ketika dia membuka pintu dia bisa langsung menemukan kado tadi.
Dan seperti yang aku rencanakan, ketika Pak Jhon bangun dia langsung menyadari kado yang ada di depan pintu kamarnya. Di angkatnya lalu dibawanya masuk ke dalam kamarnya, diletakkannya di atas meja dan ketika dibukanya dia terkejut, wajahnya terlihat pucat—terlihat lucu—bayangkan saja ekspresi Pak Jhon melihat hadiahku itu; sebuah kepala anak perempuan bersimbah darah dengan senyum lebar di wajah pucat itu, wajah itu mengenakan riasan, lucu, lucu dan sangat lucu.
Bagiku itu adalah sebuah hadiah lelucon terbaik untuk Pak Jhon, hadiah yang bisa membuat dirinya lega karena dengan begitu tidak akan ada lagi anak-anak yang datang mencuri buah tomatnya di kebun dan hadiah itu juga adalah hadiah yang mungkin tidak akan pernah dilupakannya seumur hidupnya.
Selamat ulang tahun Pak Jhon!.
~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H