Kekerasan seksual atau lazimnya pencabulan terhadap anak semakin marak dewasa ini, entah apa yang melatarbelakanginya, namun banyak analisa yang menyebutkan bahwa latar belakang daripada pencabulan anak banyak faktor pendukungnya.
Apakah itu karena sang suami tidak mendapatkan kepuasan dalam segi biologi terhadap istrinya ataupun karena adanya kesempatan saat mereka berdua.
Kasus pencabulan orang tua atau orang dekat terhadap anak jelas di luar nalar, namun dari semuanya kita bisa mengidentifikasi bahwasanya pencabulan terjadi disebabkan beberapa hal di bawah ini.
Hal tersebut mencakup kekecewaan suami terhadap istri, adanya kesempatan, sang anak sangat disayang, memiliki pengetahuan yang sangat rendah, fantasi seksual karena tontonan dan terakhir pedofil terhadap anak sendiri.
Pertama, kekecewaan suami terhadap istri. Hal ini terjadi seiring dari karakter seorang istri yang selalu menolak saat suami menginginkan pemenuhan hasrat biologis dan suami tidak kuasa untuk memaksa atas penolakan dari istrinya tersebut.
Kedua, adanya kesempatan. Kejahatan memang selalu memilih sisi terbaiknya, tak terkecuali dari sisi kesempatan. Saat kesempatan itu ada maka kejahatan akan terjadi dan spontan timbul seperti halnya pencabulan terhadap anak salah satunya terjadi karena adanya kesempatan berdua antara ayah dan anak.
Ketiga, sayang anak. Seorang ayah yang terlalu sayang terhadap anak putrinya, ia takut kehilangan putrinya tersebut dan menginginkan sepenuhnya kehidupan anaknya milik dia.
Keempat, kualitas pengetahuan yang sangat rendah. Kualitas pengetahuan yang rendah dari sang ayah akan menuntun dirinya berperilaku di bawah akalnya sehingga dia tega merusak kehormatan anaknya sendiri.
Kelima, fantasi seksual. Fantasi seksual timbul dari tontonan, seseorang bisa terpengaruh gairahnya yang begitu kuat akibat dari tontonan yang menjurus pada perilaku seksual. Dengan tontonan tersebut maka dia akan terdorong untuk melakukan seperti apa yang dia tonton sekalipun terhadap anak sendiri.
Keenam, pedofilia. Penyakit pedofil bisa saja menjerumuskan seorang ayah berperilaku menyimpang terhadap anak perempuannya.